Kelebihan Yang Membahayakan

Posted on
  • by
  • ابوالياس
  • in
  • Label:
  • Kelebihan yang dimaksud di sini bukanlah sesuatu yang bersifat positif atau keutamaan yang patut dibanggakan, melainkan kadar sesuatu yang melebihi ukuran normalnya. Setiap sesuatu yang terletak pada tempatnya dan sesuai ukurannya disebut sebagai sesuatu yang normal.

    Ketika kurang, maka kita menyebutnya kekurangan. Begitu juga ketika lebih, maka kita menyebutnya kelebihan atau berlebihan.
    Dalam banyak hal, sesuatu yang cukup itu selalu baik. Yang dimaksud cukup adalah tidak kurang dan tidak lebih. Kecuali akhlak yang terpuji, akhlak terpuji semakin dipupuk dan dilestarikan akan semakin membuahkan hasil yang positif.

    Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:

    Kebaikan adalah akhlak terpuji. Dan keburukan adalah apa-apa yang bergejolak di dadamu, dan kamu takut hal itu diketahui oleh manusia. (HR. muslim)

    Sesungguhnya pada setiap tasbih ada sedekah, pada setiap tahmid ada sedekah dan pada setiap tahlil ada sedekah, menyuruh kebaikan adalah sedekah, melarang kemungkaran adalah sedekah, dan mendatangi istrimu juga sedekah. (HR. Muslim)

    Setiap ruas tulang manusia harus disedekahi setiap hari selagi matahari masih terbit. Mendamaikan dua orang (yang berselisih) adalah sedekah, menolong orang hingga ia dapat naik kendaraan atau mengangkatkan barang bawaan ke atas kendaraannya merupakan sedekah, kata-kata yang baik adalah sedekah, setiap langkah kaki yang engkau ayunkan menuju ke masjid adalah sedekah dan menyingkirkan aral (rintangan, ranting, paku, kayu, atau sesuatu yang mengganggu) dari jalan juga merupakan sedekah. (HR. Bukhari-Muslim)

    Jadi, tak ada istilah berlebihan dalam akhlak dan kebaikan, sebagaimana tak ada kebaikan dalam berlebihan.

    Namun ada beberapa hal yang jika melebihi kadar normalnya maka akan menjadi buruk. Di antaranya sebagai berikut:

    1. Berbicara

    Banyak bicara akan menggiring seseorang untuk membicarakan sesuatu yang tidak penting untuk dibicarakan. Dalam kondisi tertentu, berbicara menjadi diharamkan jika telah memasuki wilayah ghibah. Umar bin Khattab pernah berkata, "Barangsiapa banyak bicaranya, maka banyak salahnya. Barangsiapa banyak salahnya, maka banyak dosanya. Barangsiapa banyak dosanya, maka nerakalah tempatnya."

    2. Makan

    Sebagaimana berbicara, kelebihan makan juga dapat menimbulkan efek yang buruk. Kekenyangan bisa mengakibatkan rasa kantuk dan menjadikan seseorang malas melakukan ibadah. Banyak makan juga bukan merupakan akhlak para Salafus Shalih. Ketika seseorang kenyang, maka nafsu syahwat akan meningkat. Oleh karena itu Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, “Syaitan itu mengalir dalam aliran darah kalian. Maka sumbatlah aliran syaitan dalam darah kalian dengan berpuasa”.

    3. Bergaul

    Selain berbicara dan makan, berlebihan dalam bergaul juga dapat mengakibatkan efek negatif. Terutama jika tidak pandai memilah dan memilih teman bergaul, karena pergaulan dapat mempengaruhi mental, karakter dan cara bersikap seseorang. Orang yang sering bergaul dengan orang yang tak berakhlak misalnya, tentu akan memiliki akhlak dan kebiasaan yang tak jauh dari mereka. Begitu juga sebaliknya, sering bergaul dengan para ulama dan orang-orang shaleh juga dapat merubah seseorang. Oleh karena itu, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam mengingatkan bahwa berteman dengan orang baik laksana berteman dengan tukang minyak wangi, sekalipun tidak mendapatkan minyak tersebut, ia akan mendapatkan aroma wanginya. Sebaliknya, berteman dengan teman buruk ibarat berteman dengan pandai besi, jika tidak terkena percikan api yang dapat membakar pakaian, setidaknya ia akan merasakan panasnya.

    4. Tidur

    Tidur memang mengasyikkan. Beban-beban berat yang melilit pada tubuh selepas melakukan aktivitas harian seolah lepas satu-persatu dengan tidur. Pikiran pun akan kembali segar ketika bangun tidur. Namun jika kebanyakan, tidur dapat mengakibatkan pusing di kepala dan rasa malas.

    Jika kita membaca biografi para ulama dan orang-orang saleh terdahulu, tidur merupakan perkara yang sangat dihindari. Bahkan dalam Al-Quran disebutkan ciri-ciri orang beriman dan bertakwa:

    Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, sedang mereka berdoa kepada Tuhannya dengan rasa takut dan harap, (QS. As-Sajdah: 16)

    Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam; Dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun (kepada Allah). (QS. Adz-Dzariyat: 17-18)

    Berbicara, makan bergaul dan tidur merupakan hal-hal yang perlu diperhatikan kadarnya. Jangan sampai kurang dan jangan sampai kelebihan. Itulah yang dimaksud dengan kelebihan-kelebihan yang membahayakan. Wallahu A’lam.

    0 komentar:

    Posting Komentar

    koment :

     
    Copyright (c) 2011 Moslemblog's byAbu ilyas.