Pesona jiwa khusyuk.

Posted on
  • by
  • ابوالياس
  • in
  • Label:
  • Salah satu kedudukan yang mesti diraih oleh orang-orang mukmin, adalah kedudukan orang-orang yang khusyu'. Alloh Subhanahu wata'ala memberi kabar gembira terhadap orang-orang yang khusyu' sebagaimana firman Alloh dalam Alqur'an :


    قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ ۞ الَّذِينَ هُمْ فِي صَلَاتِهِمْ خَاشِعُونَ


    "Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman. Yaitu orang-orang yang khusyu' dalam sholatnya" ( QS.Almukminun:1-2 ).

    Sesungguhnya orang yang khusyu' semakin sedikit, khususnya pada zaman akhir seperti sekarang ini. Shohabat Abu Darda' Rodhiyallohu anhu, menerangkan hadist tentang dicabutnya ilmu, bahwa ilmu yang akan dicabut pertama dari dada manusia adalah khusyuk'. Sesungguhnya kekhusyu'an seseorang sangat terpengaruh oleh keyakinannya akan perjumpaan dengan Alloh Subhanahu wata'ala.

    Orang-orang yang khusyu' adalah orang-orang yang mempunyai keyakinan yang kuat bahwa dia akan berjumpa dengan Alloh dan dia akan kembali untuk mempertanggung jawabkan semua perbuatannya kepada Alloh Subhanahu wata'ala. Sebagaimana firman Alloh dalam Alqur'an :


    وَاسْتَعِينُواْ بِالصَّبْرِ وَالصَّلاَةِ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلاَّ عَلَى الْخَاشِعِينَ ۞ الَّذِينَ يَظُنُّونَ أَنَّهُم مُّلاَقُوا رَبِّهِمْ وَأَنَّهُمْ إِلَيْهِ رَاجِعُونَ



    " Dan mintalah pertolongan kepada Alloh dengan sabar dan sholat. dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang khusyu'.Yaitu orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Rabbnya dan bahwa mereka akan kembali kepadaNya" (Albaqoroh : 45-46).

    Alloh ta'ala, memerintahkan kepada orang-orang yang beriman untuk mempunyai sifat khusyu'. Orang-orang yang khusyu' inilah orang-orang yang akan selamat dalam mengarungi perjalanan kepada Alloh ta'ala. Sebaliknya, Alloh ta'ala menyebut orang-orang yang tidak mempunyai sifat khusyu' akan terancam 2 bahaya yang besar yang akan membinasakan dirinya yaitu HATI YANG KERAS dan akan menjadi orang yang FASIK.
     Alloh Subhanahu wata'ala berfirman dalam Alqur'an :


    أَلَمْ يَأْنِ لِلَّذِينَ آمَنُوا أَن تَخْشَعَ قُلُوبُهُمْ لِذِكْرِ اللَّهِ وَمَا نَزَلَ مِنَ الْحَقِّ وَلَا يَكُونُوا كَالَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِن قَبْلُ فَطَالَ عَلَيْهِمُ الْأَمَدُ فَقَسَتْ قُلُوبُهُمْ وَكَثِيرٌ مِّنْهُمْ فَاسِقُونَ

    "Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk khusyu'/tunduk hati mereka mengingat Alloh dan kepada kebenaran yang telah turun kepada mereka dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Alkitab kepadanya, lalu berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan diantara mereka adalah orang-orang yang fasik ( QS. Alhadid : 16 )

    Sesungguhnya dari ayat diatas, Alloh ta'ala memberitahukan 2 perkara yang sangat penting untuk keselamatan seorang hamba dalam perjalanannya menuju kepada Alloh. 2 perkara tersebut adalah :

    1. Khusyu'nya hati seorang hamba kepada Alloh ta'ala:

    Yang dimaksud dengan khusyu'nya hati seorang hamba kepada Alloh adalah orang tersebut semakin banyak mengingat kepada Alloh, dalam arti meyakini dengan keyakinan yang kuat bahwa dia akan berjumpa dengan Alloh untuk mempertanggungjawabkan semua amal perbuatannya kepada Alloh . Sebagaimana firmanNya dalam Alqur'an :

    " Yaitu orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Tuhannya dan bahwa mereka akan kembali kepadaNya"( QS.Albaqoroh : 46 ).

    Orang yang khusyu' hatinya adalah orang yang selalu menghadirkan dalam hatinya perasaan diatas, dalam setiap keadaan dan dalam setiap amal perbuatannya. Hatinya senantiasa akan hadir dan selalu terjaga oleh keyakinannya tersebut. Maka buahnya adalah dia akan selalu berhati-hati atau waro' dalam setiap tindak tanduknya. Dia akan menjadi orang yang sidiq kepada Alloh dan dia akan menjadi orang yang serius dan sungguh-sungguh untuk mempersiapkan bekal dalam kehidupannya.

    Orang-orang yang mempunyai hati yang khusyu', dia akan selalu dalam keadaan mengingat kepada Alloh sehingga menjadikan hatinya akan hidup, lembut dan lunak sehingga hidayah Alloh akan selalu datang kepadanya. Sebaliknya orang yang hatinya lalai dari mengingat Alloh serta tidak meyakini perjumpaan dengan Alloh maka hatinya akan menjadi mati, keras dan gelap serta jauh dari hidayah Alloh Subhanahu wata'ala.

    Orang yang keras hatinya dan lupa dari mengingat Alloh maka Alloh akan menjadikan orang tersebut akan lupa terhadap dirinya sendiri, yang dimaksud adalah dia lupa akan hal-hal yang akan memberi manfaat dalam hidupnya dan lupa pada hal-hal yang akan menyelamatkannya dari azab Alloh Subhanahu wata'ala.  dalam firmanNya :



    وَلَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ نَسُوا اللَّهَ فَأَنسَاهُمْ أَنفُسَهُمْ أُوْلَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ

    " Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Alloh lalu Alloh menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri. mereka itulah orang-orang yang fasik " (QS. Alhasyr : 19 ).


    2. Khusyu'nya amal seorang hamba kepada Alloh ta'ala:

    Yang dimaksud khusyu'nya amal seorang hamba kepada Alloh adalah tunduknya amal perbuatan hamba tersebut kepada kebenaran yang telah diturunkan Alloh kepadanya yaitu dinul Islam atau Alqur'an dan Assunnah. Dengan dilandasi hati yang ikhlas dan khusyu' seperti diatas. Amal perbuatan yang dilakukan dengan ikhlas dan tunduk kepada syariat Alloh, itulah amal perbuatan yang terbaik ( ahsanu amala ). sebagaimana firman Alloh dalam Alqur'an :



    الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلاً وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ

    "Yang menjadikan mati dan hidup, supaya dia menguji kamu siapa diantara kamu yang lebih baik amalnya. Dan dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun "(QS.Almulk :2).

    Seorang hamba yang khusyu' amalnya maka ia akan berusaha amalnya selalu dalam bimbingan Islam. dia akan selalu berusaha menyempurnakan kewajiban-kewajibanya kepada Alloh, dia akan selalu berusaha mendahulukan hak-hak Alloh dari pada hak-haknya. Inilah yang disebut FIKIRAN YANG TERBAIK ( Afdholul fikri ) yaitu jika seseorang lebih memikirkan hak-hak Alloh yang mesti ditunaikannya daripada hak-haknya.

    Orang yang seperti ini maka dari hari ke hari dia akan berusaha menyempurnakan amal-amal kebaikannya, dia akan merasa risau jika dia meninggalkan atau mengurangi kewajibannya, yang itu merupakan hak Alloh, sehingga pada titik terakhir dalam kehidupannya, dia akan berjumpa kepada Alloh dengan amal terbaik yang telah dilakukannya. Inilah makna salah satu do'a Rosululloh Sholollohu alaihi wasallam:
     " Ya Alloh jadikanlah hari yang paling indah bagiku adalah hari ketika aku berjumpa denganMU dan jadikanlah amalku yang terbaik sebagai penutupnya ".

    Ciri orang yang khusyu’ :

    Ciri orang khusyu’ adalah seperti profil nabi Zakaria dan istrinya sebagaimana firmanNya dalam Alqur’an :


    فَاسْتَجَبْنَا لَهُ وَوَهَبْنَا لَهُ يَحْيَى وَأَصْلَحْنَا لَهُ زَوْجَهُ إِنَّهُمْ كَانُوا يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَيَدْعُونَنَا رَغَباً وَرَهَباً وَكَانُوا لَنَا خَاشِعِينَ

    “Maka Kami memperkenankan do’anya, dan Kami menganugrahkan kepadanya Yahya dan jadikan istrinya dapat mengandung. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam mengerjakan perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdo’a kepada Kami dengan harap dan cemas dan mereka adalah orang-orang yang khusyu’ kepada Kami “ (Al-anbiya’ : 90 ).


    Dari ayat diatas, sifat orang yang khusyu’ ada 2 macam yaitu:

    1.Bersegera dalam mengerjakan kebaikan :

    Karena dia memahami akan pentingnya amal soleh dan terbatasnya waktu yang diberikan Alloh kepada dirinya. Dia tidak akan menunda-nunda amal.

    2. Berdo’a kepada Alloh dengan harap dan cemas :

    Cemasnya seorang mukmin adalah karena 2 perkara :

    Cemas karena dosa-dosa yang telah diperbuatnya, yang itu akan membinasakannya dan Cemas karena takut kalau amal-amal kebaikannya tidak akan diterima oleh Alloh Subhanahu wata'ala.

    Harapnya seorang mukmin adalah karena 2 perkara :

    Harapan akan ampunan Alloh Subhanahu wata'ala dan harapan akan rahmat Alloh, karena hanya karena rahmat Allohlah yang akan memasukkan dirinya kedalam jannah.
    Istimbat :

    Alloh Subahanahu wata'ala memerintahkan kepada orang-orang yang beriman dengan gaya bahasa yang sangat halus dan mengena ( bagi orang-orang yang sehat hatinya ) yaitu supaya menjadi orang yang khusyu', baik yang KHUSYU' HATINYA dengan selalu mengingat kepada Alloh maupun yang KHUSYU' AMALNYA yaitu dengan tunduk dan patuh kepada Islam, Itulah 2 hal yang PALING MEMBERI MANFAAT BAGI SEORANG HAMBA dalam kehidupannya. Yaitu ORANG YANG HATINYA SELALU TERIKAT DENGAN ALLOH  DAN AMAL PERBUATANNYA SELALU TERIKAT DENGAN ISLAM...

    Ya Alloh, Ya Robbi...jadikanlah hambaMu ini tergolong orang-orang yang khusyu'.Amiin.. 


    0 komentar:

    Posting Komentar

    koment :

     
    Copyright (c) 2011 Moslemblog's byAbu ilyas.