Kehidupan metropolis dalam wacana

Posted on
  • by
  • ابوالياس
  • in
  • Label:
  • Dalam pendaran warna bercengkrama asa mengambang                
    Semua menjadi riuh walau tak tampak ricuh yang mengekang
    Dari embun yang mulai sirna hingga kembali mengembang

    Lupakan waktu saat berjibaku demi impian yang terkembang
    Terkadang semua dalam pembatasan yang begitu tipis
    Rentan, samar dan dibuat tidak menjadi terlalu jelas
    Dalam makna tersirat dan tersurat yang membekas miris
    Dulu sangat disakralkan tapi sekarang berubah hanya sebatas mitos
    Kehidupan yang menjerat dalam ketabuan metropolis yang narsis

    Kota kecil dan besar hanya sebatas nama
    Gaya dan trend tak akan mau kalah walau sedikit memaksa
    Dalam anggun rengkuhan yang liar mengincar
    Hingga tanpa sadar dapat dengan cepat menular

    Kepulan asap tembakau yang mengudara
    Tak akan memberi jawab atau pun akan bertanya
    Ketika dengus nafas memburu bercumbu membara
    Melupakan tentang asa hanya rasa puas itu yang utama
    Walau dengan cara mengukurnya dengan jumlah rupiah

    Liuk lidah dalam gelora yang memang tak bertulangTanpa sedari membuat terhenyak dan mengangkang
    Entah itu kebutuhan dasar atau kewajiban
    Semua merajut dalam nafsu kesemuan

    Kubangan itu menjerat dengan erat
    Tanpa banyak bicara mengikat tanpa isyarat
    Hingga semua jalan ditempuhi dalam manisnya kata berbisa berseteru
    Dan maya nyata merona pada sebingkai cermin retak berdebu

    Hei lihat siapakah disana...
    Itu aku atau engkau atau malah kita semua
    Yang mengulum manis mahkota keperkasaan fatamorgana
    Yang menitikkan pada sentuhan sensual yang binal tanpa keluh
    Tapi mengapa mereka datang, berkencan dan akhirnya kalah...

    0 komentar:

    Posting Komentar

    koment :

     
    Copyright (c) 2011 Moslemblog's byAbu ilyas.