Anakku, maafkan orang tuamu..
selalu tak sabar ingin kamu cepat besar
selalu tak sabar ingin segera memberi kau bekal
lupa bahwa kamu belum mengerti
lupa bahwa kamu belum memahami
Karena saking gembiranya kami
Karena kamulah anugerah Alloh yang di tunggu tunggu
Anakku maafkan orang tuamu
Karena saking cintanya selalu memaksakan kehendak
Tapi saking cintanya kamu, selalu menurut kata orang tua
Sehingga sering tersandung-sandung
karena tidak mengerti yang kami maksud
Anakku, maafkan orang tuamu
karena ingin cepat mempunyai menantu
dan ingin segera menimang cucu
Karena hanya kamu anakku
Maka kami ingin memilihkan menantu untukmu
walau kamu selalu membantah
tetapi selalu menurut
akhirnya berakhir dengan ketidak bahagiaan
Anakku, maafkan orang tuamu..
Karena masih selalu menganggap dirimu anak kecil
Sehingga kami selalu ingin mengaturmu
Hingga semua orang menyalahkanmu
Padahal itu semua karena nafsuku
Yang selalu memaksakan kehendak'
Karena hanya ingin membahagiakanmu
Anakku, kami berjanji..
Mulai sekarang kami akan demokratis
dan memberikan kamu keleluasaan untuk memilih
karena kamu sendirilah yang akan merasakan
Karena kamu sendirilah yang akan menanggung akibatnya
Bukan kami, karena kami hanya bisa melihat...
Kupikir yang kami lihat bagus akan membahagiakanmu
ternyata tidak...
Kamu telah sengsara akan ulah orang tuamu
Yang terlalu cinta kepadamu
dengan se gudang angan angan cita dan harapan
sehingga selalu memanjakanmu
Sekarang kami akan sabar menunggu
sampai engkau siap untuk menerima semuanya
sampai engkau siap untuk melaksanakan segalanya
karena pendewasan sikap itu perlu proses
tidak bisa sekejap dan hanya disulap
Orang tuamu akan sabar menunggu, anakku..
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
koment :