 Bekerja  mencari nafkah memang bukanlah tugas utama seorang wanita. Ia adalah  kewajiban utama yang harus diemban oleh para kaum Adam sebagai  konsekuensi atas kelebihan yang Allah berikan kepada mereka dibandingkan  kaum Hawa. Tapi, apakah kaum Hawa tidak boleh berkarya dan bekerja?  Tentu tidak demikian adanya. Islam masih mengijinkan para wanita untuk  berkarya selama mereka masih mau menjaga hijab dan tidak melanggar  batas-batas syariat. Nggak percaya? Coba dech baca kisah Asma’, putri  Abu Bakr, yang harus bekerja di kebun suaminya untuk menambah pendapatan  keluarga. Atau, kamu bisa baca kisah istri nabi yang pertama, Khadijah.  Kalo kurang, kamu bisa baca kisah putri Nabi Ya’qub yang menggembala  kambing sebelum menjadi istri Nabi Musa.
Bekerja  mencari nafkah memang bukanlah tugas utama seorang wanita. Ia adalah  kewajiban utama yang harus diemban oleh para kaum Adam sebagai  konsekuensi atas kelebihan yang Allah berikan kepada mereka dibandingkan  kaum Hawa. Tapi, apakah kaum Hawa tidak boleh berkarya dan bekerja?  Tentu tidak demikian adanya. Islam masih mengijinkan para wanita untuk  berkarya selama mereka masih mau menjaga hijab dan tidak melanggar  batas-batas syariat. Nggak percaya? Coba dech baca kisah Asma’, putri  Abu Bakr, yang harus bekerja di kebun suaminya untuk menambah pendapatan  keluarga. Atau, kamu bisa baca kisah istri nabi yang pertama, Khadijah.  Kalo kurang, kamu bisa baca kisah putri Nabi Ya’qub yang menggembala  kambing sebelum menjadi istri Nabi Musa.Nah, tentu alasan seorang  muslimah untuk berkarya itu macam-macam. Ada yang berkarya untuk  mendapatkan tambahan penghasilan. Ada pula yang berkarya agar bisa  berderma kepada orang lain. Tak jarang, seorang muslimah mau berkarya  karena konndisi sosial ekonomi keluarganya lemah sementara kebutuhan  hidup semakin meningkat. Tapi, banyak pula muslimah kaya yang masih  tetap berkarya. Tentu mereka nggak hanya materi semata.
 Cari Yang Aman Saja?!
Saat seorang muslimah  memutuskan untuk berkarya, ia harus memperhatikan banyak hal. Ia perlu  memikirkan masak-masak jenis dan lingkungan usaha yang dijalankan  sehingga tidak menimbulkan ke-mudhoratan bagi diri dan keluarganya.  Jangan sampai, setelah ia berkarya malah melepas nilai-nilai agama yang  selama ini sudah dipegang kuat. Lebih dari itu, sangat tidak diharapkan  jika seorang muslimah sampai harus menanggalkan jilbabnya demi alasan  berkarya. 
Pilihan yang bijak bagi seorang muslimah adalah memilih usaha yang memang sudah menjadi bagiannya. Ia tidak perlu memaksakan diri untuk terjun di dunia kerja para lelaki meskipun hasilnya besar. Ini karena fisik maupun rukhiyah wanita diciptakan berbeda dengan pria. Cukuplah ia mengerjakan apa yang sudah menjadi bagiannya. Jika dikelola dengan baik dan professional, sangat mungkin usaha yang dilakukan oleh seorang muslimah bisa melebihi usaha para kaum Adam. Betul kan??
Pilihan yang bijak bagi seorang muslimah adalah memilih usaha yang memang sudah menjadi bagiannya. Ia tidak perlu memaksakan diri untuk terjun di dunia kerja para lelaki meskipun hasilnya besar. Ini karena fisik maupun rukhiyah wanita diciptakan berbeda dengan pria. Cukuplah ia mengerjakan apa yang sudah menjadi bagiannya. Jika dikelola dengan baik dan professional, sangat mungkin usaha yang dilakukan oleh seorang muslimah bisa melebihi usaha para kaum Adam. Betul kan??
0 komentar:
Posting Komentar
koment :