 تبارك ا لذي بيده ا لملك و هو علي كل شيئ قدير ا لذي خلق ا لموت و ا  لحياة ليبلوكم ايكم احسن عملا و هو ا لعزيز ا لغفور
تبارك ا لذي بيده ا لملك و هو علي كل شيئ قدير ا لذي خلق ا لموت و ا  لحياة ليبلوكم ايكم احسن عملا و هو ا لعزيز ا لغفور"Maha suci Allah Yang di tangan-Nyalah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun" (Al Mulk: 1 – 2 ).
Anda  harus dapat mengendalikan hidup Anda jika ingin mengelola waktu Anda  dengan efektif. Hidup yang terorganisasi dengan memberikan waktu untuk  apa saja, untuk merencanakan, bertindak dan melanjutkan. Waktu tidak  dihabiskan untuk menyesali, atau mencoba hidup untuk secara retroaktif,  atau dengan menjelaskan mengapa sesuatu yang perlu tidak dikerjakan. 
Apakah  kita hidup ? Semua orang tentu sudah tahu jawabnya jika hidup dimaknai  sebagai berdenyutnya jantung memompa oksigen keluar masuk ke seluruh  anggota tubuh kita. Tetapi jika pertanyaan itu dilanjutkan, bermaknakah  hidup kita ? Berkualitaskah hidup kita ? Jawaban terhadap pertanyaan ini  bisa sangat beragam. Ada yang dengan mudah menjawabnya namun tidak  sedikit pula yang harus mengernyitkan dahi. Apa penyebab perbedaan  jawaban itu ? 
Banyak orang  menjalani hidup itu demikian saja. Mereka lahir, tumbuh, menikah,  mencari nafkah, membesarkan anak, dan akhirnya meninggal dalam keadaan  pasrah telah menjalankan kehidupannya dengan kosong. Hidup demikian  datar, mekanis, dan akhirnya membosankan.
Hidup itu sebenarnya, bagaimana kita memandang  dan mempersepsikannya. Jika hidup dimaknai, maka hidup itu akan  bermakna. Sebaliknya mereka yang tidak memaknainya, maka hidup itu  laksana lembaran kosong. Tidak ada corat-coret di sana sini dan tidak  ada kreasi yang hasilnya tidak ada prestasi. Lantas, bagaimana agar  hidup itu bermakna ?
Memaknai hidup
Hidup itu adalah rentetan detik yang menjadi  menit, rentetan menit yang menjadi jam, rentetan jam yang menjadi hari,  dan seterusnya. Artinya, bahwa hidup itu tidak bisa lepas dari unsur  waktu. 
Waktu adalah nikmat  yang teragung dan paling berharga. Karena itu harus dimanfaatkan secara  optimal agar memiliki arti. Dalam mencoba mengisi dan menyadari arti  kehidupan, selayaknya kita mencari jawaban ; siapa diri kita, dari mana  asal kita, dan kemana kita akan pergi. Dengan begitu kita akan mengerti  makna kehidupan atau paling tidak akan membuat fresh ingatan  kita akan tujuan hidup. Untuk itu perlu menyediakan waktu barang sejenak  untuk melakukan perenungan. Orang bijak mengatakan, "Janganlah  kapak itu terus dipakai untuk memotong, berhentilah sejenak untuk  mengasah agar kapak semakin tajam." 
Dalam renungan itu kita akan menemukan jawaban,  bahwa kita berasal dari Alloh aza wajalla, dicipta untuk beribadah dan mengabdi  pada-Nya, dan akan kembali keharibaan mempertanggungjawabkan amal  kepada-Nya. 
Hidup itu anugrah  Alloh untuk mengekspresikan diri yang terbaik. Jika ini difahami, maka  waktu yang tersedia tentu akan dimanfaatkan secara produktif yang akan  berdampak pada  diri dan orang lain. Bukankah sebaik-baik  manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lain ?
Bertolak dari kesadaran ini, maka seseorang  akan memanfaatkan waktu dari menit ke menit secara efektif dan  produktif. Bukankah kehidupan itu adalah rentetan menit yang menjadi  jam, rentetan jam yang menjadi hari, rentetan hari yang menjadi bulan  dan seterusnya hingga menjadi umur kita ?
Hidup produktif
Anda mungkin pernah melihat orang yang  sudah lanjut usianya, tetapi tidak banyak kelebihan yang dihasilkannya  kecuali sekedar kulitnya yang sudah mulai keriput dan usianya semakin  lanjut. Di sisi lain Anda juga pernah melihat demikian belia usianya  namun sedemikian banyak kelebihan yang dihasilkannya. Mengapa bisa  berbeda ?
Produktifitas  masing-masing orang itu berbeda. Boleh jadi yang satu memiliki tujuan  dan visi yang jelas sementara yang lain tidak. Mereka yang hidupnya  sibuk tetapi produktif, biasanya bekerja berdasarkan pada rencana yang  jelas dan dengan fleksibilitas yang baik. Bekerja tanpa perencanaan  hanya akan membuang dana dan kesempatan saja dan itu maknanya mubazir.  Karena itu perencanaan mutlak diperlukan agar hidup bisa produktif. 
 "Barangsiapa yang gagal merencanakan,  maka ia telah merencanakan kegagalannya sendiri, jika Anda bekerja tanpa  visi dan rencana yang jelas, maka tidak jelas juga apa yang Anda  hasilkan. 
"Meskipun proses merencanakan menyita waktu pada  mulanya, tetapi hal itu memberikan kompensasi yang lebih baik dengan  membawa hasil lebih baik karena menghemat waktu dalam kinerja yang  sebenaranya dari sebuah kegiatan". Selanjutnya ia  menasehatkan: "Karena itu sempatkan diri untuk membuat rencana.  Jangan melibatkan diri dalam manajemen krisis. Untuk dapat merencanakan  dengan baik dan menentukan prioritas, pakailah waktu di akhir hari,  entah pagi atau petang, untuk menetapkan sasaran harian dengan  memperingatkannya menurut derajat kepentingan."
Nah kalau sudah demikian apa yang mesti kita  lakukan untuk meningkatkan produktifitas kita dan bagaimana pula  langkah-langkahnya agar hidup ini semakin bermakna ? 
Menurut Ahmad Arqom, langkah-langkah itu adalah ;
Pertama, azamkan  dari sekarang untuk menjadi pribadi yang bermanfaat bagi siapapun dalam  hidup ini.
Kedua,  disiplinkan diri Anda dengan memberikan gizi yang teratur yang  dibutuhkan pikiran Anda yang berupa ilmu. Yang menjadi penyebab kokohnya  hati dan jiwa Anda berupa ibadah. Yang akan membuat tubuh Anda sehat  berupa nutrisi dan olahraga yang teratur.
Ketiga, kalkulasilah apa  yang bisa Anda kontribusikan bagi sesama, ilmukah ? Uangkah ? Tenagakah ?  Kalau takaran yang Anda miliki belum cukup dibagi, itu artinya Anda  harus segera mencarinya. Tetapi jika sudah melebihi ukuran yang Anda  butuhkan, maka bagikanlah pada sesama dengan hati senang.
Keempat, bekerjalah atau  beraktifitaslah berdasarkan prioritas. Dalam dunia bisnis, kebanyakan  orang yang berhasil itu sudah belajar bagaimana mengendalikan waktu  mereka dan tidak memboroskannya pada hal-hal yang sepele. Mereka telah  mengembangkan sistem menyelesaikan tugas terpenting, menetapkan  prioritas dalam urutan yang benar, dan dengan ketat mengikutinya.
Kelima, agar Anda  selalu bersemangat dan tidak cepat puas, lihatlah orang-orang yang lebih  kontributif kepada sesamanya dalam hal kebaikan. Sebab ini akan memberi  Anda tambahan energi untuk terus memperbaiki diri. Anda akan iri  kepadanya secara posistif dan kontributif.
Keenam, jangan pernah  berhenti untuk mengevaluasi apapun yang pernah Anda lakukan dan  belajarlah selalu agar Anda semakin bermutu dalam banyak hal.
Ketujuh, mulailah  dari sekarang, jangan Anda tunda-tunda. Jangan 
pernah mengatakan, "..Ah waktu tinggal  sedikit, aku kerjakan besok saja.." akan tetapi katakan "..Waktu masih  sedikit, kalau begitu masih ada pekerjaan yang bisa aku selesaikan."
Nah selamat memaknai hidup dengan  karya-karya positif dan produktif yang dilandasi keimanan.
و العصر ان الانسان لفي حسر الا الذين  أمنوا و تواصوا بالحق تواصوا بالصبر
(dari berbagai sumber)
0 komentar:
Posting Komentar
koment :