 Di zaman yang serba modern ini semakin sulit kita dapati orang-orang  yang jujur dan terpercaya, manusia banyak yang dirasuki oleh syaithan  sehingga untuk mencapai tujuan mereka akan menghalalkan segala cara.  Tidak jarang mereka berdusta demi tujuan-tujuan dunia.
Di zaman yang serba modern ini semakin sulit kita dapati orang-orang  yang jujur dan terpercaya, manusia banyak yang dirasuki oleh syaithan  sehingga untuk mencapai tujuan mereka akan menghalalkan segala cara.  Tidak jarang mereka berdusta demi tujuan-tujuan dunia.Di dalam kitab Madarijus Salikin 2/268, Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah  rahimahullah menjelaskan adalah (suatu) kedudukan (bagi) kaum yang  mulia. Dengannya dapat dibedakan orang-orang munafik dari orang-orang  beriman, penduduk surga dari penduduk neraka. Ia adalah ruh seluruh  amalan, pondasi bangunan agama dan tiang kemah orang-orang yang yakin."  (Dinukil dengan ringaks).
Demikian gambaran kejujuran dan kebenaran yang dinukil dengan ringkas  dari ucapan Ibnul Qayyim rahimahullah.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
"Hai orang-orang yang beriman, bertawakallah kepada Allah dan hendaklah  kalian bersama orang-orang yang benar." (At-Taubah: 119)
Allah Subhanahu wa Ta'ala menuntut hamba-hamba-Nya untuk jujur dan  berkata benar agar mereka menjadi orang-orang yang benar yang tegak  kokoh di atas manhaj yang benar pula.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang diberi gelar Al-Amin, yang  jujur lagi berkata benar, juga menyatakan keutamaan jujur dan kemuliaan  akhlak ini. Beliau bersabda:
"Sesungguhnya kejujuran akan membawa kepada kebaikan dan kebaikan akan  menyampaikan ke syurga, dan sesungguhnya seorang yang berbuat kejujuran  pada akhirnya akan ditulis sebagai orang yang jujur dan benar di sisi  Allah. Dan sesungguhnya kedustaan akan mengantarkan kepada dosa dan dosa  akan menjerumuskan ke neraka. Dan sesungguhnya seorang yang berdusta  akan ditulis sebagai seorang pendusta di sisi Allah." (Hadits muttafaqun  'alaihi dari Ibnu Mas'ud radliyallahu 'anhu)
Hadits ini sangat menganjurkan untuk berakhlak jujur dan bersikap benar  karena ia adalah sumber segala kebaikan. Setiap manusia yang melatih  dirinya dengan akhlak ini niscaya akan memiliki pribadi yang bagus.  Demikian pula jika seorang manusia membiasakan dirinya dengan kedustaan  dan kebohongan, maka pribadinya pun akan terbentuk sebagai pribadi yang  jelek dan tidak terpuji. Terkadang memang pahit untuk berbicara jujur,  tetapi itulah kebaikan. Akhlak ini akan dimiliki oleh orang-orang yang  berjiwa besar yang siap berkorban demi tegaknya agama Allah subhanahu wa  ta'ala di muka bumi ini.
Asy-Syaikh Muhammad Syakir rahimahullah, seorang ulama besar yang  ternama yang lahir pada tahun 1282 H dan wafat pada tahun 1358 H, juga  menjelaskan keutamaan jujur dan berkata benar di dalam kitabnya Washaya  Al-Aba' lil Abna (Wasiat Bapak kepada Anaknya), beliau menasehatkan:
"Wahai anakku! Semangatlah untuk menjadi seorang yang jujur pada setiap  ucapan yang kamu lontarkan kepada selainmu, sebagaimana engkau semangat  untuk menjaga diri dan hartamu, karena kedustaan dan kebohongan adalah  sejelek-jelek keaiban.
Hati-hatilah, wahai anakku! Jangan sampai kamu terkenal di antara  teman-teman dan gurumu sebagai seorang pendusta, sehingga tidak ada lagi  seorang pun yang mempercayaimu walaupun kamu berkata yang benar.
Wahai anakku! Sesungguhnya Allah telah melaknat para pendusta di dalam  kitab-Nya yang mulia, apakah kamu suka menjadi seorang yang dilaknat di  sisi Allah?
Wahai anakku! Jika seseorang telah berdusta niscaya lidahnya terbiasa  untuk berdusta. Maka semangatlah untuk mengucapkan yang jujur dengan  lisanmu.
Wahai anakku! Sesungguhnya sebagian manusia yang tidak memiliki akhlak  menjadikan kedustaan sebagai mainan dan senda gurau. Hati-hatilah kamu  untuk berbuat dusta kepada manusia, sehingga jika kamu ditanya  tentangnya kamu berkata: "Sesungguhnya saya hanyalah main-main saja."  Janganlah kamu berdusta ketika serius ataupun bergurau, dan janganlah  kamu membiasakan lisanmu dengan selain kebenaran dan kejujuran.
Ketahuilah, bahwa seorang yang dikenal jujur di masyarakat, keluarganya  dan shahabat-shahabatnya, akan diambil dan diterima ucapannya sebagai  hujjah. Maka jika kamu ingin atau suka menjadi seorang terpercaya,  semangatlah untuk berkata jujur dan benar pada setiap ucapanmu.  Allah-lah yang akan menunjukimu dan akan membimbingmu kepada kebenaran."
Demikian perintah Allah Subhanahu wa Ta'ala dan tuntunan Rasul-Nya,  kemudian nasehat seorang ulama Ahlus Sunnah untuk berakhlak dengan  kejujuran dan berkata benar pada setiap ucapan dan perkataan.
Sebaik-baik akhlak adalah akhlak Rasulullah shallallahu 'alaihi wa  sallam. Wallahu ta'ala a'lam.
0 komentar:
Posting Komentar
koment :