Kisah si cantik dan si cacat

Posted on
  • by
  • ابوالياس
  • in
  • Label:
  • kisah-kisah rohami Pictures, Images and PhotosSyeikh Abdul Aziz Aql berkata : ‘salah satu kisah yang kudapat adalah dari seseorang pria kerabatku. Dia adalah seorang hafidz  ( penghafal Al-qur’an ).

    Dia juga termasuk orang yang yang sholeh. Aku suka kepadanya. Dan kami senang kepadanya. Saat itu kami masih kecil. Dia seorang yang suka menyambung tali silaturrahmi dan disiplin melaksanakan perintah Alloh. Dan dia seorang yang buta.
    Aku  ingat pada suatu hari dia bertanya kepadaku.’Anakku saat itu.  Aku berusia sekitar enam belas tahun  atau tujuh belas tahun .
    Kenapa kamu tidak menikah  ..?’
    Alloh belum masih mengizinkan paman.masalah nya adalah urusan materi, jawabku.
    Anakku percaya kepada Alloh, ketuklah pintuNya, pasti kamu akan mendapat kemudahan, katanya dengan suara lembut.
    Dia hendak menceritakan sebuah kisah kepadaku, aku sudah  memasang telingga dan konsentrasi .           duduk lah anakku . aku ingin menceritakan kisah ku.  Aku hidup dalam kondisi miskin. Ayah dan ibuku juga miskin , kami betul-betul miskin. Sejak lahir , aku sudah buta, cacat dan buta, semua criteria yang di inginkan perempuan ada padaku.  Aku sangat ingin menikah dan dan hanya kepada Alloh aku mengadu kondisi yang menjadi menghalangiku menikah. Aku datang menghadap Ayah “ Ayah aku ingin menikah. Kataku ayah tertawa dengan tujuan agar, aku putus asa dan mengurungkan niatku untuk menikah, gilakah kamu .! siapa yang akan menikahkan kamu’ pertama kamu buta ke dua kita ini orang miskin. Tenangkan jiwamu tidak ada kesempatan untuk kondisi begini. Alloh  lebih tahu keadaanmu
    KenyataanNya aku terpukul dengan kata-kata ayah, akan tetapi hanya kepada Alloh tempatku mengadu, saat  itu usiaku dua puluh empat atau dua lima tahun. lalu aku pergi menemui ibu mengadu kejadian tadi. Dengan harapan ibu bisa membujuk Ayah sekali lagi, aku hampir menangis di hadapan ibu ternyata ibu seperti Ayah,. Anakku kamu ingin menikah ..? apakah kamu gila..? dari mana kita mendapat uang seperti kamu lihat ini, kita banyak keperluan, apa yang bisa kita perbuat, sedangkan para pemilik utang menagih utang kepada kita pagi dan sore.
    Beberapa hari kemudian aku menghadap ayah untuk kedua kalinya, lalu aku juga menghadap ibu, akan tetapi kejadian yang sama ter’ ulang lagi.
    Suatu malam , aku bergumam ‘ kenapa aku tidak minta kepada Alloh saja, aku memohon di hadapan ibu dan Ayah tapi mereka miskin tidak bisa melakukan apa-apa, kenapa aku tidak mengetuk pintu kekasih tuhan yang maha kuasa,
    Aku sholat malam seperti biasanya lalu aku berdoa kepada Alloh, salah satu pengalan doaku berbunyi.
    Tuhanku mereka mengatakan aku ini miskin padahal engkaulah yang membuatku miskin, mereka mengatakan aku ini buta, padahal engkaulah yang mengambil penglihatan ku mereka mengatakan aku ini cacat padahal Engkaulah yang menciptakanku. Tughanku kekasihku tumpuan harapanku.
    Tidak ada tuhan selain Engkau, engkau  maha tahu ke inginan hatiku untuk menikah dan aku tidak mempunyai daya upaya dan kesempatan. Aku memaklumi ayahku karena ketidak kemampuan Nya.
    Aku memaklumi ibuku karena ketidak berdayaan Nya. Ya Alloh mereka semua lemah dan aku memaklumi kelemahan mereka, sedang Engkau wahai tuhan yang maha mulia, engkau tidak pernah lemah. Ya tuhanku mohon belas kasihan darimu, wahai dzat yang paling dermawan saat di minta. Wahai dzat yang maha pengasih diantara orang yang pengasih, karunia hamba pernikahan yang penuh berkah, baik damai dan segera mungkin, agar hatiku tenang dan kekuatan ku pulih.
    Aku berdoa dengan air mata berderai dengan hati penuh harap di hadapan Alloh.
    Aku terlalu dini bangun dan aku masih mengatuk, ketika tertidur aku bermimpi seolah-olah berada di tempat panas. Sepertikobaran api sesaat kemudian aku melihat sebuah tenda turun dari langit. Sebuah kemah yang tidak ada bandingan nya dalam keindahan dan kecantikan nya. Kemah itu turun dari atasku dan menyelimutiku. Saat itu aku merasa kesejukan yang tidak bisa aku lukiskan dingin setelah panas, lalu aku bangun dalam keadaan senang dalam bermimpi ini.
    Pagi harinya aku pergi kepada seorang pakar penafsir mimpi syeikh , “ tadi malam aku bermimpi begini dan begini. Kataku.
    ‘Anakku apakah kamu sudah menikah atau belum ? Tanya nya’
    Tidak aku belum menikah jawabku’
    Kenapa kamu tidak menikah’
    Demi Alloh syeikh seperti yang kamu lihat kondisiku ini , aku ini seorang yang lemah, buta dan miskin masalah seperti ini dan seperti itu .
    Anakku pakah tadi malam kamu mengetukl pintu ?
    Ya Aku mengetuk pintu tuhan dan aku  telah memutuskan dan bertekad’
    Pergilah anakku lihatlah wanita terbaik yang terbetik di hatimu lalu pinanglah, karena pintu sudah terbuka untukmu, ambillah yang terbaik yang ada di hatimu, dan janganlah kamu pergi dengan meng iba-iba, aku ini buta, dan mencari wanita yang buta juga, tapi carikah gadis terbaik  karena pintu sudah terbuka buat mu.
    Akupun  berpikir dalam hati, demi Alloh tidak ada gadis, yang lebih baik dari pada si funalah dia terkenal cantik dari keluarga baik-baik keturunan orang baik-baik.
    Aku menemui ayah ,’ Ayah aku minta tolong’ sudilah kiranya ayah pergi kepada mereka untuk meminang gadis ini, ternyata ayah memperlakukan aku lebih keras lagi. Dia menolak dengan kasar melihat kondisi fisik dan materi yang tidak mapan. Apalagi wanita yang  hendak kupinang adalah salah satu gadis,  tercantik di kota kami, jika tidak bisa dikatakan dia yang paling cantik.
    Lalu aku berangkat sendiri kerumah keluarga sang gadis. Aku mengetuk pintu dan mengucapkan salam. Lalu aku berkata kepada ayah sang gadis. “ aku ingin meminang sang fulanah”
    Kamu ingin melamar anakku si fulanah’
    Ya “ jawabku tegas.
    Ahlan wa sahlan “ wahai anak fulan selamat wahai pemuda yang  hafal Al-qur’an. Demi Alloh anakku tidak menemukan pemuda yang lebih baik dari pada kamu. Namun ini tergantung  putriku.
    Kemudian dia pergi menemui putrinya dan berkata” Anakku ini fulan benar dia buta tapi dia hafal Al-qur’an di dadanya. Ada kitab Alloh jika kamu setujuh menikah dengan nya maka bertaqwalah kepada Alloh.
    Sang putri menjawab terserah kamu Ayah kita bertawakal kepada Alloh’
    Seminggu kemudia aku menikah dengan gadis itu dengan pertolongan dan bantuan Alloh . Alhamdulillahirobbil alamin.

    0 komentar:

    Posting Komentar

    koment :

     
    Copyright (c) 2011 Moslemblog's byAbu ilyas.