Cinta belum terbalas mungkin menyakitkan ..
bikin penasaran, sekaligus berbunga angan-angan,
"andaikan dia mau sama aku..",
"apa dia tahu perasaanku ya ?".Mau tidak mau,
kita dipaksa untuk mengakui dengan jujur ,
tiap hari pertanyaan serupa itu selalu muncul
berganti-ganti. Bila si dia menunjukkan respon ke arah "sana",
hati kita langsung "kling-kling" bersinar
cemerlang, serasa hanya kita yang diperhatikan .. "O"
ternyata benar .. dia juga punya perasaan sama",
"tuh, hanya aku yang dapat perhatian seperti itu, bla bla..bla ".
Lagi, kalau si dia yang bikin kita kebat-kebit
cuek dalam satu hari, hati tanpa dikomando bilang
"tuh kan, aku mah ge-er aja ",
"ah, ternyata dia nggak suka ma aku". Lingkaran
ini akan selalu berputar tak berkesudahan bila
kita tidak bertanya langsung kepada
si dia (karena takut resikonya ditolak).
Setuju sekali dengan pendapat diAlog di atas, betapa
naifnya hanya karena cinta pada satu orang, kita melupakan cinta dari
orang-orang yang telah memberikan cinta sejatinya
dari orang tua, saudara, sahabat, guru-guru, dll. Nah, sekarang bagaimana
kalau CINTA BERBALAS ? Apakah memang seperti
gambaran orang-orang yang patah hati karena cinta
mereka bertepuk sebelah tangan ?
Cinta yang berbalas itu indah dan membahagiakan ?.
Cinta. Anugerah terindah itu pasti akan pernah
mampir kepada manusia, makhluk ciptaan-Nya yang dilengkapi akal dan perasaan.
Kita juga tidak pernah berencana untuk mencintai
seseorang. Cinta itu datang tak terduga, mengalir
begitu saja dan paling parah..
sukar untuk menghentikannya.!
Di saat, virus merah jambu itu datang pada kita.
dan bluss !! ternyata, CINTA ITU BERBALAS! Benar-benar indahkah ?
Membahagiakan kah ? Ternyata dari beberapa hasil
survey, didapat kesimpulan "Cinta yang berbalas juga tidak selamanya
sesuai harapan". Hari-hari dipenuhi keraguan..
disaat kita gembira bertemu dengan "dia", di saat itu pularasa "takut" hadir,
di saat kita merindukannya, di saat itu pula kita
merasa malu karena kita jarang mengingat pemiliknya, Ar-Rahman.
Pergulatan batin akan jadi sangat melelahkan jika
kita tidak berusaha untuk "mempertahankan" diri sekuatnya.
Okelah, bagi yang sudah punya kemampuan dan
keinginan untuk menikah dalam restu orang tua, mereka punya solusi :
SEGERA MENIKAH !. Berbahagialah bagi
sahabat-sahabat yang berada dalam atmosfir seperti ini.
Nah, bagi yang belum punya kemampuan ? atau yang
jatuh cinta pada yang nggak seakidah, atau yang belum direstui orang tua
untuk segera menikah, atau lagi, yang jatuh cinta
pada tunangan, suami atau isteri orang lain ? Wah.. wah.. ini nih UJIAN BERAT!,
bukan berarti Allah nggak sayang sama kita,
memberi anugerah sekaligus cobaan, tapi justru
kita adalah orang-orang yang terpilih
untuk membuktikan kesungguhan cinta kepadaNya. Lalu ?
Haruskah kita hanyut dan terlena dengan cinta
yang sesaat ini ? Ayo sobat ! Cinta sesungguhnya
terbingkai dalam mahligai pernikahan.
Dalam bingkai itulah kita benar-benar
berhak mengekspresikan seluruh perasaan cinta
yang ada, untuk meraih cinta-Nya yang Agung.
Lamar atau minta dilamar, hanya itu pilihan.
Jangan terjebak CINTA SEMU !! Jika nama "dia"
hadir tanpa diundang, segera ganti dengan istighfar dan sibukkan diri dengan
aktifitas yang membutuhkan konsentrasi.
Berhati-hatilah dengan hati yang melambung tinggi
karena akan sangat sakit bila terhempas.
Tulisan ini hanya sekedar wacana untuk sama-sama
jadi renungan. Mudah-mudahan kita bisa menikmati CINTA yang dianugerahkanNya
dengan rasa syukur yang dalam, membuat kita makin
mencintaiNya dalam setiap hembusan nafas, berusaha mempertahankan zikrullah
agar tidak berganti dengan nama si "dia".
Mari nikmati CINTA hanya untuk mengharap balasan cinta dari Sang Pemilik Cinta,
karena hanya Dia yang tidak pernah mengecewakan kita.
bikin penasaran, sekaligus berbunga angan-angan,
"andaikan dia mau sama aku..",
"apa dia tahu perasaanku ya ?".Mau tidak mau,
kita dipaksa untuk mengakui dengan jujur ,
tiap hari pertanyaan serupa itu selalu muncul
berganti-ganti. Bila si dia menunjukkan respon ke arah "sana",
hati kita langsung "kling-kling" bersinar
cemerlang, serasa hanya kita yang diperhatikan .. "O"
ternyata benar .. dia juga punya perasaan sama",
"tuh, hanya aku yang dapat perhatian seperti itu, bla bla..bla ".
Lagi, kalau si dia yang bikin kita kebat-kebit
cuek dalam satu hari, hati tanpa dikomando bilang
"tuh kan, aku mah ge-er aja ",
"ah, ternyata dia nggak suka ma aku". Lingkaran
ini akan selalu berputar tak berkesudahan bila
kita tidak bertanya langsung kepada
si dia (karena takut resikonya ditolak).
Setuju sekali dengan pendapat diAlog di atas, betapa
naifnya hanya karena cinta pada satu orang, kita melupakan cinta dari
orang-orang yang telah memberikan cinta sejatinya
dari orang tua, saudara, sahabat, guru-guru, dll. Nah, sekarang bagaimana
kalau CINTA BERBALAS ? Apakah memang seperti
gambaran orang-orang yang patah hati karena cinta
mereka bertepuk sebelah tangan ?
Cinta yang berbalas itu indah dan membahagiakan ?.
Cinta. Anugerah terindah itu pasti akan pernah
mampir kepada manusia, makhluk ciptaan-Nya yang dilengkapi akal dan perasaan.
Kita juga tidak pernah berencana untuk mencintai
seseorang. Cinta itu datang tak terduga, mengalir
begitu saja dan paling parah..
sukar untuk menghentikannya.!
Di saat, virus merah jambu itu datang pada kita.
dan bluss !! ternyata, CINTA ITU BERBALAS! Benar-benar indahkah ?
Membahagiakan kah ? Ternyata dari beberapa hasil
survey, didapat kesimpulan "Cinta yang berbalas juga tidak selamanya
sesuai harapan". Hari-hari dipenuhi keraguan..
disaat kita gembira bertemu dengan "dia", di saat itu pularasa "takut" hadir,
di saat kita merindukannya, di saat itu pula kita
merasa malu karena kita jarang mengingat pemiliknya, Ar-Rahman.
Pergulatan batin akan jadi sangat melelahkan jika
kita tidak berusaha untuk "mempertahankan" diri sekuatnya.
Okelah, bagi yang sudah punya kemampuan dan
keinginan untuk menikah dalam restu orang tua, mereka punya solusi :
SEGERA MENIKAH !. Berbahagialah bagi
sahabat-sahabat yang berada dalam atmosfir seperti ini.
Nah, bagi yang belum punya kemampuan ? atau yang
jatuh cinta pada yang nggak seakidah, atau yang belum direstui orang tua
untuk segera menikah, atau lagi, yang jatuh cinta
pada tunangan, suami atau isteri orang lain ? Wah.. wah.. ini nih UJIAN BERAT!,
bukan berarti Allah nggak sayang sama kita,
memberi anugerah sekaligus cobaan, tapi justru
kita adalah orang-orang yang terpilih
untuk membuktikan kesungguhan cinta kepadaNya. Lalu ?
Haruskah kita hanyut dan terlena dengan cinta
yang sesaat ini ? Ayo sobat ! Cinta sesungguhnya
terbingkai dalam mahligai pernikahan.
Dalam bingkai itulah kita benar-benar
berhak mengekspresikan seluruh perasaan cinta
yang ada, untuk meraih cinta-Nya yang Agung.
Lamar atau minta dilamar, hanya itu pilihan.
Jangan terjebak CINTA SEMU !! Jika nama "dia"
hadir tanpa diundang, segera ganti dengan istighfar dan sibukkan diri dengan
aktifitas yang membutuhkan konsentrasi.
Berhati-hatilah dengan hati yang melambung tinggi
karena akan sangat sakit bila terhempas.
Tulisan ini hanya sekedar wacana untuk sama-sama
jadi renungan. Mudah-mudahan kita bisa menikmati CINTA yang dianugerahkanNya
dengan rasa syukur yang dalam, membuat kita makin
mencintaiNya dalam setiap hembusan nafas, berusaha mempertahankan zikrullah
agar tidak berganti dengan nama si "dia".
Mari nikmati CINTA hanya untuk mengharap balasan cinta dari Sang Pemilik Cinta,
karena hanya Dia yang tidak pernah mengecewakan kita.
0 komentar:
Posting Komentar
koment :