Saudaraku, semoga Allah memuliakanmu dengan  kebaikan-kebaikan, dan  semoga Allah menolong saudara kita di atas  dengan kemurahan-Nya. Amin.  Saat Anda menghadapi masalah apapun dalam  bisnis, Saudaraku, ketika Anda sedang berjualan, maka  setiap orang yang  melihat dagangan Anda, sebenarnya peluangnya fifty-fifty  (50 :  50). Siapapun dirinya, apakah orang berdompet tebal atau tipis,   peluangnya 50 : 50. Bisa jadi dia akan membeli, atau tidak. Kalau dalam   sehari, dagangan Anda banyak dibeli orang, itu tandanya banyak orang   yang memilih opsi (pilihan) membeli. Kalau dalam sehari, dagangan Anda   sepi pembeli, itu tandanya banyak orang memilih opsi tidak membeli.   Tetapi pada awalnya, semuanya 50 : 50. Prinsip ini harus Anda ingat.   Jika suatu saat Anda sepi pembeli, maka di saat lain akan ramai. Begitu   pula sebaliknya.
 Saudaraku, jika  kenyataan yang ada, peluang  orang tidak membeli dagangan  Anda lebih besar  daripada peluang mereka membeli, berarti ada  kesalahan-kesalahan, atau  kelemahan dalam cara Anda berjualan. Maka  dalam tulisan ini -dengan ijin  Allah- akan saya sampaikan cara  memperbaiki cara kita berjualan.  Harapannya, semoga nanti dagangan Anda  lebih laku dan lancar, dengan  pertolongan Allah.
Ketika  Anda memulai membuka sebuah toko, gerai, outlet, stan, warung,  atau  berjualan dengan gerobak di pinggir jalan, atau berjualan asongan,  apa  yang ada dalam pikiran Anda? Apakah Anda  membayangkan, dalam  sehari akan laku sekian-sekian, lalu untung sekian,  sehingga sebulan  dapat sekian-sekian? Apakah Anda membayangkan,  orang-orang akan datang  berjubel antri membeli barang Anda, sampai  mereka harus diatur dengan  kupon antrian? Dan seterusnya dan seterusnya.
Berikut  ini sebuah PRINSIP BESAR yang harus selalu Anda ingat,  sebelum membuka  sebuah toko, gerai, warung, atau berdagang dengan cara  apa saja yang  Anda mampu.
Sebelum Anda memutuskan untuk berjualan ini  dan itu, membuka toko ini  dan itu, menerapkan strategi ini dan itu,  maka POSISIKAN DIRI  ANDA SEPERTI KONSUMEN. Anda jangan  memposisikan pandangan Anda  seperti seorang pedagang, tetapi harus  seperti konsumen. Kalau menuruti nalar  pedagang,  cenderung selalu subyektif. Para pedagang tidak ada  satu pun yang mau  mencela bisnisnya sendiri. Maunya selalu disebut baik  terus. Tetapi  kalau mengikuti nalar konsumen, hal itu  akan lebih  mendekatkan kepada keberhasilan.
Bagaimana caranya?
Caranya,  Anda ajukan sebuah pertanyaan kepada diri Anda sendiri: “Kalau   saya sebagai konsumen, alasan apa yang membuat saya berminat membeli   barang di toko ini?” Padahal toko itu sebenarnya adalah toko   Anda sendiri. Tapi disini Anda mencoba berpikir seperti para konsumen.
Kalau  jawaban Anda atas pertanyaan di atas sebagai berikut: “Toko ini   sungguh tidak menarik, tempatnya lusuh, barangnya mahal, orangnya   judes. 100 % toko ini tidak menarik sama sekali. Lebih baik beli ke toko   China.” Berarti, memang dalam toko Anda ada banyak masalah yang  membuat  konsumen enggan membeli.
Termasuk kalau Anda berjualan  asongan di pinggir jalan, Anda juga  harus bertanya, “Alasan apa sih  yang membuat saya merasa senang membeli  barang-barang ini?” Kalau Anda  kesulitan mendapatkan alasan-alasan itu,  berarti para konsumen lain  juga tidak jauh beda. Kalau Anda sendiri saja  tidak tertarik, bagaimana  orang lain akan tertarik?
Nah, faktor nalar konsumen  ini sangat penting untuk  dibaca. Sebelum bisnis, coba tanya diri Anda  sendiri, apa saja  alasan-alasan yang membuat Anda mau membeli suatu  barang di sebuah toko?  Jika banyak alasan positif yang diperoleh, itu  tandanya bisnis Anda  bisa berkembang baik. Karena, bagaimanapun wahai  Saudaraku, selera  konsumen satu dengan lainnya, tidak jauh beda. Selera  Anda dengan selera  orang lain, tidak jauh beda. Apa yang Anda suka,  cenderung disukai juga  orang lain. Begitu pula sebaliknya.
Lalu  apa saja faktor yang bisa membuat konsumen suka dengan toko,  gerai,  warung, atau dagangan kita? Berikut ini faktor-faktor yang layak  Anda  cermati:
[1] Suka karena  murahnya. Nah, ini  dia kunci bisnis di Indonesia. Meskipun  kemudian banyak orang  menyalah-gunakan kecenderungan orang Indonesia  membeli barang murah.
[2] Suka karena  kualitas barang yang dijual  standar. Ini penting. Jangan  menjual barang yang kualitasnya  terlalu jauh di bawah standar.  Masyarakat bisa mengenal barang baik dan  buruk. (Kalau sulit menjual  barang yang berkualitas semua, lakukan  pencampuran produk. Sebagian  berkualitas bagus, sebagian murah meriah.  Ini nanti bisa diterapkan  mekanisme “subsidi silang”).
[3] Suka karena  pelayanan yang ramah dan  santun. Ini juga sangat penting. Kita  harus bisa “merebut hati  konsumen”, meskipun mereka tidak jadi membeli  barang kita. Kalau  konsumen sudah TERKESAN, insya Allah dia nanti akan  balik kembali, dan  biasanya akan memberi “promosi gratis”.
[4]  Suka karena lokasi mudah dijangkau.  Lokasi yang dekat  dengan konsumen, tidak membuat orang kesulitan  datang, itu lebih  berpeluang dituju pembeli. Pembeli dimanapun ingin  solusi instan  (cepat). Maka jangan dibuat lebih rumit. (Disini ada sisi  kelebihan  toko biasa dibandingkan supermarket. Di supermarket ada kasir,  bon, dan  birokrasi yang membuat orang malas kesana. Ini harus  dimanfaatkan.
[5]  Suka karena tempatnya bersih, rapi,  barang-barang ditata  secara elok. Daripada membeli di sebuah  warung yang bentuknya  seperti “sarang tikus”, lebih baik membeli di  supermarket yang  barangnya diatur sangat rapi (bahkan ruangan dibuat  wangi lagi). Maka,  jagalah kebersihan tempat usaha Anda.
[6] Suka  karena fasilitas memadai.  Misalnya, ada lahan parkir yang  cukup, ada tempat sampah, ada satu dua  kursi tempat duduk di depan  toko, disediakan tissue gratis, dll. Ini  namanya fasilitas tambahan.  Kelihatannya sepele, padahal bisa menjadi  nilai tambah berharga.
[7]  Suka karena banyak pilihan.  Semakin beragam barang  yang dijual, orang semakin senang. Sebab mereka  bisa memilih sesuai  pilihan dan kemampuan.
[8] Suka karena  konsep interior yang menarik.  Sebagian orang menyukai  toko/gerai/warung yang peduli dengan estetika  (keindahan). Semakin  bagus konsep estetika-nya, insya Allah semakin  baik. Tetapi juga jangan  terkesan mewah, rumit, komplek; nanti orang  malah takut datang kesana,  karena dianggap terlalu wah. Jadi, tampilan  estetik itu bisa diatur  dengan biaya rendah, konsep simple, tapi efek  maksimal.
[9]  Suka karena penampilan pedagangnya rapi  dan bersih.  Barangnya bisa sama, harganya bisa sama, tetapi  kalau penampilan  penjualnya berbeda, konsumen lebih suka memilih penjual  yang “sedap di  pandang”. Misalnya, ketika sedang jualan Anda terlalu  sering  membersihkan hidung Anda dengan jari-jari, dijamin para pembeli  akan  menjauh. “Hih, ngapain membeli makanan di “para penambang” hidung.   Amit-amit deh,” kata konsumen nanti.
[10]  Suka karena Allah menolong perdagangan  Anda. Caranya,  banyak-banyaklah istighfar kepada Allah.  Istighfar ini akan membuka  pintu-pintu pertolongan Allah. Tetapi  istighfarnya jangan keras-keras,  kalem saja, pelan-pelan, kalau bisa  lirih (seolah bibir Anda tidak  terlihat bergerak). Selagi tidak bicara  dengan orang, terus istighfar,  insya Allah hal ini akan membuat hati  manusia cenderung kepada usaha  Anda.
Dalam praktiknya, Anda silakan mengadakan  faktor-faktor di atas  sekuat kemampuan. Tidak harus semuanya  disediakan. Semampunya saja.  Tetapi pada faktor-faktor yang mampu Anda  sediakan itu, lakukan  MAKSIMALISASI. Maksimalkan faktor-faktor  tersebut, terutama untuk  menutup faktor-faktor lain yang tidak sanggup  Anda penuhi. Sekaligus  demi rasa syukur kita kepada  Allah Ta’ala. Cara  mensyukuri nikmat Allah, salah satunya dengan  memaksimalkan karunia yang  Dia berikan.
Nah, demikian. Semoga  saran-saran ini bermanfaat. Teruslah  berusaha, jangan putus harapan.  Insya Allah ada kemenangan dan kejayaan  di balik usaha-usaha Anda.  Allahumma amin ya Karim.
Walhamdulillah  Rabbil ‘alamiin.
29 komentar:
Alhamdullillah thanks for your info, may Allah blesses you Bro....as salaamualaikum.
Alhamdulillah..,amat sgat bermanfaat,insya Allah,Allah membri pahala yg lebih bgi siapa sj yg mengajarkn ilmunya.TQ
alhamdulillah , thank you very much atas ilmu2 anda , semoga berkah :)
izin copy-paste ya.. krn infonya bermanfaat bagi orang banyak... thaks
keren saranya mantap
ijin share link nya yaa..tq
syukron atas infonya.. sukses selalu
mkasih informasi nya smoga jdi kunci ke suksesan dlam usha saya amin
insyaAllah....Amiiiin!!!
terimakasih atas informasinya,semoga allah membalas nya
teimakasih atas infonya
teimakaasih atas infonya
kebetulan saya juga pedagang, izin copy paste ya !!! maksih !!!
Saranya Sangat mantap sekali. THAKS.
Ijin copas kang
terimakasih mas,ini sangat penting bagi kita untuk mengerti dasar kita dalam berdagang.
mas ada lagi yang lainya gak? infonya bagus nie.
yap; setuju,sukses buat anda selalu.
Sangat bagus.
Terimakasih... bagus sekali tulisannya dan sangat bermanfaat..
alhamdulilah manpaat banget nih
tas info nya sukses selalo amien
Alhamdulilah, terima kasih atas ilmunya
Semoga yg membagikan ilmu kepada sesama mendapatkan berkah dari Alloh SWT
Alhamdulillah........Moslimblok Atas Info & Saranya, Semoga Ilmunya Bermanfaat & Barokah............Amiiiin.
Tq infonya sgt bermanfaat..
Ikut share ya gan
Alhamdulillah, spiritual bisnis yang bagus...
sipp info nya bagus
Alhamdulillah sangat bermanfaat thank you very much
Informasinya keren sekali.. trimakasih :)
Posting Komentar
koment :