 Isu usang yang telah lama beredar, kenapa ditulis juga? alasannya   simpel aja, sayang kalau harus mencari file ini browsing sana-sini,   mendingan simpen aja di blog, lebih mudah mencarinya jika suatu saat   ingin mencarinya.Memang  sih, ini bukan tulisan pribadi, karena tulisan ini kutipan  dari  beberapa Mie instan,
Isu usang yang telah lama beredar, kenapa ditulis juga? alasannya   simpel aja, sayang kalau harus mencari file ini browsing sana-sini,   mendingan simpen aja di blog, lebih mudah mencarinya jika suatu saat   ingin mencarinya.Memang  sih, ini bukan tulisan pribadi, karena tulisan ini kutipan  dari  beberapa Mie instan, siapa sih yang tidak doyan ? Malah sebagian orang keranjingan dengan jenis makanan ini. Ada yang kalau tidak makan mie seminggu saja rasanya kangen berat. Ada yang menyediakannya sebagai pintu darurat kalau lagi tidak sempat memasak. Bahkan para anak kost menjadikan mie instan sebagai makanan kebangsaan. Anak-anak pun, kalau tidak suka mie pasti punya kelainan selera. Coba tanya para ibu tentang hal ini.
* Hampir tiap hari anak saya minta mie. Kalau saya menolak, dia bisa  bikin sendiri. Sebulan bisa satu kardus habis,? tutur Ibu Tia yang  anaknya sudah berusia 10 tahun.
* Saya pernah ditegur tetangga gara-gara mie. Anak saya menangis  kenceeng banget. Pagi dia sudah makan mie. Siang minta mie lagi. Tentu  saja saya tolak. Tetangga saya datang dengar tangisannya. Waktu dia tahu  masalahnya, dia ngomelin saya, kenapa tidak dikasih saja, kasihan anak  sampai nangis begitu. Saya jadi serba salah, kata orang mie instan tidak  baik untuk kesehatan anak, tapi anak saya doyan banget….? Bu Ririn, ibu  dari Ama yang baru berusia 2 tahun bercerita.
* Anak saya susah makan. Kalau makan bisa sampai satu jam. Tapi kalau  mie, wah…lahap banget. Tak sampai sepuluh menit habis deh,? Mama Ano  menceritakan kebiasaan makan anaknya yang baru lima tahun.
Cerita ibu-ibu lain tentu tak kalah seru. Tapi memang, mie instan  enak. Harganya juga murah. Rasanya beraneka ragam tinggal pilih.  Berbagai merek baru juga terus bermunculan, menantang untuk dicoba.  Namun masalahnya, bagaimana status kehalalan dan keamanannya bagi kita ?
Titik Kritis di Seluruh Bahan
Titik kritis kehalalan pada mie instan terletak pada semua bahan yang  digunakannya. Kok bisa? Tepung terigu, minyak goreng, bumbu-bumbu kan  halal? Belum tentu. Tepung terigu pun bisa tercemar bahan haram. Saat  ini tepung terigu difortifikasi (diperkaya) dengan vitamin, sedangkan  vitamin sifatnya banyak yang tidak stabil sehingga harus dicoating  (dilapisi). Salah satu bahan pelapis yang harus diwaspadai adalah  gelatin, yang kemungkinan berasal dari babi. Selain itu sumber vitamin  juga harus jelas, apakah berasal dari hewan, tumbuhan atau  mikroorganisme.
Bahan-bahan lain yang harus diwaspadai adalah :
1. Bumbu dan pelengkap
Bumbu yang digunakan antara lain adalah MSG atau vetsin. Titik  kritisnya adalah pada media mikrobial, yaitu media yang digunakan untuk  mengembangbiakkan mikroorganisme yang berfungsi memfermentasi bahan baku  vetsin. Sedangkan bahan pelengkap mie instan adalah bahan-bahan  penggurih yaitu HVP dan yeast extract. HVP atau hidrolized vegetable  protein merupakan jenis protein yang dihidrolisasi dengan asam klorida  ataupun dengan enzim. Sumber enzim inilah yang harus kita pertanyakan  apakah berasal dari hewan, tumbuhan atau mikroorganisme. Kalau hewan  tentu harus jelas hewan apa dan bagaimana penyembelihannya. Sedangkan  yeast extract yang menjadi titik kritis adalah asam amino yang berasal  dari hewan.
2. Bahan penambah rasa
Bahan penambah rasa atau flavor selalu digunakan dalam pembuatan mie  instan. Bahan inilah yang akan memberi rasa mie, apakah ayam bawang,  ayam panggang, kari ayam, soto ayam, baso, barbequ, dan sebagainya.  Titik kritis flavor terletak pada sumber flavor. Kalau sumber flavor  dari hewan, tentu harus jelas jenis dan cara penyembelihannya. Begitupun  flavor yang berasal dari rambut atau bagian lain dari tubuh manusia,  statusnya adalah haram.
3. Minyak sayur
Minyak sayur menjadi bermasalah bila sumbernya berasal dari hewan  atau dicampur dengan lemak hewan.
4. Solid Ingredient
Solid ingredient adalah bahan-bahan pelengkap yang dapat berupa  sosis, suwiran ayam, bawang goreng, cabe kering, dan sebagainya. Titik  kritisnya tentu pada sumber hewani yang digunakan.
5. Kecap dan sambal
Kecap dan sambal pun harus kita cermati lho. Kecap dapat menggunakan  flavor, MSG, kaldu tulang untuk menambah kelezatannya. Sementara sambal  menggunakan emulsifier untuk menstabilkan campurannya. Emulsifier dapat  berasal dari sumber hewani yang harus kita ketahui dengan jelas.
Amankah Mengkonsumsi Mie Instan ?
Selama mie instan tersebut sudah mendapat izin dari Depkes, tentulah  aman. Namun bila dikonsumsi setiap hari, apalagi oleh anak-anak, inilah  yang menjadi masalah.
Sebagaimana makanan instan produk industri lainnya, mie instan  menggunakan banyak sekali bahan-bahan kimia. Pewarna, pengawet, dan  penyedap harus kita waspadai dalam hal ini. Sekalipun aman, namun bila  terus menerus kita konsumsi dalam frekuensi sering dan dalam jangka  waktu lama, bahan-bahan kimia dapat terakumulasi dalam tubuh. Efeknya  tentu akan mengganggu sistem metabolisme, karena bahan kimia, bagaimana  pun adalah racun bagi tubuh.
Selain itu, terlalu sering makan mie instan juga dapat mengganggu  masukan gizi, terutama anak-anak. Kita memang dapat menambahkan telur  dan sayuran sehingga kualitas gizi mie instan tidak kalah dengan seporsi  nasi komplet. Namun rasa mie yang terlalu gurih, dapat merusak selera  makan anak. Lidah mereka yang sedang belajar mengidentifikasi rasa, akan  terpola dengan rasa gurih yang tajam dari MSG dan flavor mie. Akibatnya  mereka menganggap masakan ibu yang umumnya tidak terlalu banyak  menggunakan MSG hambar. Selera makan mereka pun hilang. Akhirnya, mau  mie lagi, mie lagi….
Karena itulah, biar enak, kita tetap harus mampu mengontrol diri.  Jangan terlalu sering mengkonsumsi mie instan, apalagi memberikan ke  anak-anak. Sesekali silakan, apalagi saat-saat cuaca dingin.
Sumber : halalmui.or.id  – 07 Sept 2005
============================
Para penggemar Mi Instan, pastikan Anda punya selang waktu paling  tidak 3 (tiga) hari setelah Anda mengkonsumsi Mi Instan, jika Anda akan  mengkonsumsinya lagi. Dari Informasi kedokteran, ternyata terdapat lilin  yang melapisi mi instan. Itu sebabnya mengapa Mi Instan tidak lengket  satu sama lainnya ketika dimasak. Konsumsi Mie Instan setiap hari akan  meningkatkan kemungkinan seseorang terjangkiti kanker.
Seseorang, karena begitu sibuknya dalam berkarir(bekerja) sehingga  tidak punya waktu lagi untuk memasak,sehingga diputuskannya untuk  mengkonsumsi Mi Instan setiap hari. Akhirnya dia menderita kanker.
Dokternya mengatakan bahwa hal ini disebabkan karena adanya lilin  dalam Mi Instan tersebut. Dokter tersebut mengatakan bahwa tubuh kita  memerlukan waktu lebih dari 2 (dua) hari untuk membersihkan lilin  tersebut.
Ada seorang pramugari SIA (Singapore Air) yang setelah berhenti dan  kemudian menjadi seorang ibu rumah tangga, tidak memasak tetapi hampir  selalu mengkonsumsi Mie Instan setiap kali dia makan. Kemudian akhirnya  menderita kanker dan meninggal. Jika kita perhatikan Mi China yang  berwarna kuning yang biasa ditemukan di pasar, dari hasil pengamatan, mi  yang belum dimasak tersebut akan terlihat seperti berminyak. Lapisan  minyak ini akan menghindari lengketnya mi tersebut satu dengan lainnya.  Mi Wonton yang masih mentah biasanya ditaburkan tepung agar terhindar  dari lengket. Ketika tukang masak akan memasak mi, dia memasaknya  pertama-tama dalam air panas, kemudian dibilas/ditiriskan dengan air  dingin sebelum dimasak dengan air panas lagi. Memasak dan meniriskan  dengan cara ini akan dapat menghindari lengketnya mi tersebut satu sama  lainnya.
Tukang masak memberikan minyak dan saos pada mi tersebut agar tidak  menjadi lengket ketika akan dikonsumsi secara kering (tanpa kuah).
Aturan masak dalam membuat Spaghetti (Mi dari Italia), akan dibutuhkan minyak dan mentega yang ditambahkan terlebih dahulu pada air rebusan Spaghetti untuk menghindari lengketnya pasta tersebut.
Aturan masak dalam membuat Spaghetti (Mi dari Italia), akan dibutuhkan minyak dan mentega yang ditambahkan terlebih dahulu pada air rebusan Spaghetti untuk menghindari lengketnya pasta tersebut.
Ada kisah yang mengerikan :
* Ada orang yang sekarang usianya sekitar 48 tahunan tapi sudah 4  tahun terakhir ini kemana-mana membawa alat, maaf, sebagai pengganti  anusnya, karena usus bawah sampai dengan anus telah dipotong sebab sudah  tidak bisa dipakai lagi pasalnya waktu mahasiswa dengan alasan ekonomi  mengkonsumsi mie instant secara berlebihan sehingga bagian usus yang  dipotong tersebut adalah tempat mengendapnya bahan pengawet yang selalu  ada di setiap mie instant mungkin sejenis borax pengawet untuk mayat  (data menunjukan bahwa import borax dan sejenisnya sangat besar ke  Indonesia) dan walhasil menimbulkan pembusukan ditempat tersebut, semoga  semua pihak berhati hati dalam mengkonsumsi makanan seperti bakso,  sosis, mie dll
* Ada lagi, orang yang pernah kena kanker getah bening (8 kelenjar  getah bening kena), dan berobat selama hampir 1 tahun di Singapore  menghabiskan lebih dari 1 Milyar pada tahun 1996 sampai 1997 (untung  ditanggung kantor), akibat dia mengkonsumsi indomie plus korned selama 4  tahun terus menerus setiap hari(dengan alasan karena istrinya sibuk  kerja). Menurut dokter yg mengobati nya, penyebab utamanya adalah  pengawet yg ada di indomie dan korned tsb.
sumber : milis.
0 komentar:
Posting Komentar
koment :