Jomma, masih berusia 20 tahun saat berimigrasi dari Libanon ke Brazil bersama keluarganya sembilan tahun yang lalu. Tahun pertamanya di Brazil ia manfaatkan untuk belajar bahasa Portugis, sambil melanjutkan kuliah bidang marketing di sebuah universitas di Sao Paulo.
Harapannya saat itu cuma satu, ingin segera bisa membantu keluarganya agar hidup lebih layak. Jomaa pun bekerja keras sambil belajar. Siang ia bekerja selama delapan jam, malamnya kuliah atas biaya sendiri. Di tahun terakhir kuliah, Jomaa menjajal bakatnya di bidang marketing. Ia lalu menginvestasikan uangnya untuk membuka bisnis sendiri di bidang marketing dan sekarang, usahanya yang diberi nama Jomaa's More Marketing menjadi salah satu perusahaan marketing terkenal di Sao Paulo.
Baru-baru ini, Jomaa memenangkan komptisi iklan dengan hadiah 100 ribu dollar. "Saya harus mengesampingkan kehidupan pribadi saya, tapi saya tidak pernah menyesalinya barang sedetikpun, " kata Jomaa tentang kehidupannya.
"Sekarang saya punya usaha dengan prospek yang bagus, saya masih muda dan saya bisa memberikan kehidupan yang baik untuk kedua orang tua saya yang selama kehidupan mereka di Libanon tidak pernah bisa membuka satu toko pun."
"Brazil adalah pilihan terbaik. Orang-orang di sini tidak melakukan diskriminasi terhadap Anda dan terkadang mereka lebih percaya pada orang-orang Arab karena mereka tahu kami di sini untuk bekerja bukan untuk merusak sistem, " papar Jomaa.
Menurut sensus terakhir tahun 2001, di Brazil terdapat 27.239 warga Muslim. Namun menurut Islamic Brazilian Federation, jumlah warga Muslim sekitar satu setengah juta orang. Kebanyakan mereka berasal dari Suriah, Palestina dan Libanon.
Menurut sebuah asosiasi Muslim lokal di ibukota, 60 persen Muslim Brazil punya bisnis sendiri dan mayoritas bisnisnya sukses.
Humas Brazilian Muslim Association, Rayan Rassi mengatakan, Brazil memberi kesempatan pada mereka yang ingin menjalankan bisnis dengan tawaran berbagai macam kredit dan mereka tidak menyia-nyiakan kesempatan itu. "Mereka datang ke Brazil untuk menang, tetap mempertahankan tradisi dan keyakinan agama yang membantu mereka mendapatkan apa diinginkan, " tukas Rayyan.
Pengusaha Supermarket Sukses
Omar Fayad, 45, adalah sosok Muslim lainnya yang sukses di Brazil. Ia pindah dari Suriah ke Brazil pada tahun 1981 bermodalkan satu tas pakaian tradisional dan benda-benda bernuansa Arab yang akan ia jual.
Omar Fayad, 45, adalah sosok Muslim lainnya yang sukses di Brazil. Ia pindah dari Suriah ke Brazil pada tahun 1981 bermodalkan satu tas pakaian tradisional dan benda-benda bernuansa Arab yang akan ia jual.
"Saya masih sangat muda ketika itu tapi berharap akan kehidupan yang lebih baik. Saya mengalami masa-masa sulit, tanpa bekal pengetahuan bahasa Portugis. Tapi Tuhan membantu saya bekerja keras dan menang, " kisah Fayad.
Ia menceritakan kembali masa-masa penuh perjuangan ketika ia harus berkeliling dari satu kota ke kota lain untuk menjajakan dagangannya. Sendirian di negara asing, tanpa sanak saudara. Fayad akhirnya sedikit demi sedikit bisa mengumpulkan uang dan mulai belajar bahasa Portugis.
"Saya ingat hari-hari saat saya cuma makan setangkup roti sandwich atau sepotong kue agar bisa menabung. Alloh memberikan kekuatan pada saya. Tiap kali saya tidak punya punya makanan, esok harinya ada saja pelanggan dan pemasukan, " cerita Fayad.
Fayad kemudian menginvestasikan semua uangnya untuk sebuah toko yang menjual makanan khas Arab. Toko makanannya dengan cepat terkenal karena masakannya yang enak sehingga Fayad bisa memperluas usahanya. "Dalam beberapa minggu saja, pelanggan saya bertambah banyak dan saya bisa mengontrak orang lain untuk bekerja pada saya, " sambungnya.
Fayad mengisahkan, ketika ia berusia 31 tahun tepatnya tahun 1994 seorang rekannya yang juga dari Suriah menawarkannya untuk membuka jaringan supermarket kecil dan dimulai dengan dua toko.
Fayad kini menjadi seorang pengusaha sukses, ia menikah dengan orang Brazil yang masuk Islam dengan lima anak. Fayad kini pemilik jaringan supermarket besar dengan 15 cabang di wilayah tenggara Brazil.
sumber: islam fortoday.
0 komentar:
Posting Komentar
koment :