Saat pertama kali hendak membangun usaha, Anda harus mampu menjawab pertanyaan, “Apa kebutuhan konsumen di lokasi tempat bisnis Anda?” Jadi, bisnis Anda itu pada dasarnya untuk MEMENUHI KEBUTUHAN konsumen. Dengan demikian, dijamin masyarakat akan membutuhkan usaha Anda, sebab Anda telah bekerja untuk memenuhi kebutuhan mereka. Memulai bisnis itu jangan dengan pertanyaan, seperti: “Bisnis apa ya yang belum ada di daerah ini? Bisnis apa ya yang aku suka? Bisnis apa ya yang mampu saya buat?” Sekali lagi, fokus landasannya itu untuk MEMENUHI KEBUTUHAN konsumen, bukan untuk memuaskan ambisi Anda sendiri.
Untuk mengetahui kebutuhan konsumen, mau tidak mau Anda harus melakukan surve terlebih dulu. Surve bisa dilakukan secara serius, misalnya melakukan wawancara atau menyebar kuisioner, atau dilakukan secara “kurang profesional” yaitu dengan turun ke lapangan lalu melakukan kira-kira. Surve itu wajib dilakukan, secara aktif maupun pasif (memanfaatkan informasi orang lain).
Contoh, tentang bisnis counter HP. Meskipun Anda mampu menyewa outlet mahal, membuat interior mewah, mendatangkan banyak produk ponsel (HP) bermerk, memasang aksesoris yang keren; tetapi kalau counter itu Anda dirikan di tengah pemukiman sepi, di lokasi perumahan para pensiunan, atau di tengah-tengah jalan raya sepi dekat hutan dan persawahan, dijamin usaha Anda tidak akan ditengok konsumen. Meskipun sudah puluhan juta investasi Anda tanamkan dalam usaha counter HP itu.
KEDUA. Berikan kualitas pelayanan standar. Anda harus memberikan kualitas pelayanan standar, jangan asal-asalan, jangan kualitas kampungan. Standar kualitas itu bisa dilihat pada usaha-usaha sejenis yang sudah ada. Ini sangat penting, sebab masyarakat akan menilai produk bisnis Anda. Kalau kualitasnya jelek, dijamin mereka akan mengabaikan layanan Anda.
Contoh, membuat bisnis es campur. Sebelum membuka usaha ini, Anda perlu jalan-jalan mencoba semua stand es campur di kota Anda. Meskipun tidak semua, setidaknya sebagian besarnya Anda datangi. Anda perlu merasakan bagaimana nikmatnya es itu, rasakan gulanya, lihat mangkok, gelas, meja, gerobak, dan sebagainya. Bahkan lihat interior, lihat simbol-simbol yang dipakai, lihat cara pelayanan, termasuk trik-trik memikat konsumen yang dilakukan seorang penjual es campur. Setelah itu, Anda bisa putuskan kira-kira kualaitas es campur seperti apa yang akan Anda buat. Coba pikirkan meja, kursi, gerobak, aksesoris, interior, bahkan nama yang kreatif. Kalau nama-nama seperti, “Sedia Es Campur, Enak Lezat”, “Es Campur Bang Udin”, “Es Campur Pojok Dago”, dan semaacam itu…halah sudah bosan melihatnya. Anda perlu kualitas lain yang lebih kreatif.
Nah, kualitas standar ini sangat penting. Kalau konsumen sekali saja kecewa dengan makanan yang Anda sajikan, yakinlah mereka akan lari, dan tidak mau kembali lagi. Untuk menghasilkan kualitas standar, Anda bisa mengikuti magang, bisa mencoba-coba di rumah sampai mahir, atau membeli lisensi produk orang lain. Namun untuk bisnis lisensi itu rata-rata mahal. Sebuah lisensi bisa bernilai 5 kali modal Anda sendiri. Daripada memakai lisensi orang, lebih baik Anda gali kreatifitas sebaik mungkin. Tak apa bersabar sejenak, asalkan hasil maksimal.
Masalah harga juga penting. Kalau mampu, Anda berikan harga lebih rendah dari pesaing-pesaing Anda di suatu tempat; kalau tidak, berikan harga yang seimbang dengan mereka; kalau pun harus lebih tinggi, jangan melebihi besaran 20 %. Misal harga standar di tempat Anda untuk sebuah produk Rp. 10.000,-. Kalau Anda harus lebih mahal dari harga itu, jangan melebihi Rp. 12.000,-. Selisih 20 % itu sudah pol banget, jangan dinaikin lagi.
KETIGA. Lakukan strategi-strategi untuk memenangkan kompetisi. Sebagai seorang usahawan, Anda harus suka dengan kompetisi, jangan menjauhi kompetisi. Bahkan Anda harus membutuhkan kompetisi, bukan berlari takut darinya. Kompetisi itu penting untuk memantapkan bisnis Anda. Tanpa kompetisi, bisnis Anda akan rapuh, dan suatu saat akan ambruk karena adanya “tsunami bisnis” yang datang tak diduga.
Berbagai langkah yang bisa Anda lakukan untuk memenangkan kompetisi, misalnya: (1) Memberi harga yang lebih murah dari pesaing Anda; (2) Memberi pelayanan lebih ramah kepada konsumen; (3) Berani memberi ganti rugi karena insiden yang tidak sengaja; (4) Bersikap lapang kepada orang-orang yang membutuhkan informasi (tidak selalu memaksa mereka membeli produk); (5) Menjamin produk yang berkualitas, bukan produk asal-asalan; (6) Memberi bingkisan vocher kepada pelanggan setia; (7) Memberi servis ekstra dalam momen-momen tertentu, misalnya saat Ramadhan harga turun 10 %. Dan lain-lain cara.
Contoh, kita membuat bisnis penjualan properti (rumah, tanah, gedung, aset, dll). Kita harus melakukan hal-hal yang tidak dilakukan oleh pesaing-pesaing kita. Misalnya, Anda membuat database properti yang dijual di kota Anda; memberikan layanan informasi tanpa batas; menjamin kenyamanan para klien (pembeli rumah atau penjual properti); memberikan selisih keuntungan yang lebih kecil; memberi informasi yang jujur; menjamin keabsahan surat-surat sertifikat hak milik, dan lain-lain.
Nah, kalau TIGA langkah di atas sudah ditempuh, berarti Anda benar-benar sudah menjalankan bisnis. Kalau belum, berarti bisnis Anda masih jauh dari harapan. Ingat selalu: TITIK-TOLAK KEBUTUHAN KONSUMEN, KUALITAS STANDAR, dan MEMENANGKAN KOMPETISI.
Semoga bermanfaat wahai Muslimin dan Muslimat. Amin
0 komentar:
Posting Komentar
koment :