Sepertinya imajinasi memilih ruang-ruang yang unik untuk didatangi. Mereka tak mengiginkan keberadaanya di sembarang tempat. Dia ingin hadir ditempat-tempat istimewa.
Datangnya imajinasi dalam pikiran membutuhkan syarat agar imajinasi bisa hidup disana dan kemudian berkembang dan lahir. Imajinasi membutuhkan banyak jalan, jaringan, untuk dapat lari kesegalan arah.Semakin banyak jalan disel-sel kelabu semakin banyak pintu untuk imajinasi datang.
Semakin banyak jaringan sel-sel otak kita semakin banyak kemungkinan untuk melahirkan ide. Satu sel otak terhubung dengan sel lain satu gagasan lahir. Semakin banyak jaringan dalam sel kita semakin besar kemungkinan untuk lahirnya imajinasi yang istimewa. Hanya tinggal mempersiapkan untuk datangnya gagasan.
Disamping keharusan membuka gerbang-gerbang kecerdasan lain. Mengoptimalkan segala kecerdasan yang ada agar tetap terbuka adalah langkah mendatangkan imajinasi.
Tidak menghakimi dan mematikan imajinasi saat datang adalah kebijaksanaan agar imajinasi hidup dan berkembang. Sering imajinasi mati tanpa sempat lahir bahkan dalam sel-sel otak kita. Kita terlalu takut dengan liarnya imajinasi. Kita terlalu cemas dengan perkembangan imajinasi. Solusinya adalah kecerdasan. Kecerdasan akan spiritual, emosional dan intelektual.
Kekokohan pemikiran yang mampu menopang beratnya imajinasi. Kekuatan ideology yang sanggup menahan liarnya imajinasi ketika dia datang. Dan kesemua itu dapat kita peroleh dari kematangan konsepsi kita akan kehidupan. Makna kita akan dunia. Ideal-ideal kita akan orang lain.
0 komentar:
Posting Komentar
koment :