Tips modal sukses ke depan

Posted on
  • by
  • ابوالياس
  • in
  • Label:
  • “Pola asuh orang tua buruk? Lingkungan nggak mendukung buat kemajuan diri? Terlalu banyak kritik ngawur yang mampir di telinga? Bagaimana aku bisa punya konsep diri yang baik?”
    Simpan masa lalu buat bahan belajar agar masa depan lebih baik! Jangan terlalu mikirin masa lalu yang bisa bikin kamu sedih. Yang penting, kamu udah tahu gimana konsep diri itu terbentuk –yang belum tahu baca edisi lalu ya? Dengan demikian kamu bisa waspada dan memperbaiki apa yang telah terjadi.
    Oke, sekaranglah saatnya untuk melangkah membentuk konsep diri yang positif. Kamu telah tahu bahwa konsep diri adalah modal dasar untuk bikin dirimu sukses. Trus juga, kamu telah tahu bahwa konsep diri nggak terbentuk sim salabim begitu saja. Alih-alih, ia terbentuk dari pola asuh orang tua, lingkungan, dan kritik yang sampai ke kamu.
     
    Pertanyaan besarnya: gimana caranya agar kita bisa mempunyai konsep diri positif? Bagaimana pula caranya agar kita mampu mengubah konsep diri negatif menjadi konsep diri positif?
    Nah, untuk mampu melakukan itu semua, kamu harus kenalan dulu sama komponen-komponen konsep diri trus memahami hubungan antara komponen konsep diri tersebut. Kalo nggak paham tentang bagian-bagian or komponen konsep diri ini, bisa-bisa strategimu membentuk konsep diri nggak berhasil. Konsep dirimu punya tiga bagian, seperti sepiring kue pai yang dibagi jadi tiga potong. Setiap bagian akan nyambung dengan tepat pada bagiannya yang lain. Ketiga elemen tersebut secara bareng-bareng membentuk kepribadianmu. Ketiga bagian itu menentukan apa yang biasa kamu piker, kamu rasa, kamu lakuin, dan semua yang terjadi pada dirimu.

    Self- Ideal
    Self-ideal atau diri ideal adalah bagian pertama dari kepribadian dan konsep diri kamu. Diri ideal adalah sosok seperti apa yang paling kamu inginkan untuk bisa menjadi diri kamu, di segala bidang kehidupan kamu. Diri ideal adalah bagian dari diri kamu yang kamu ketahui bahwa kamu mampu untuk menjadi dia.
    Diri ideal mencakup pribadi yang kamu cita-citakan dan hidup yang kamu idam-idamkan. Diri ideal kamu terdiri dari semua harapan, impian, visi, dan idaman kamu. Diri ideal terbentuk dari kebaikan, nilai-nilai, dan sifat-sifat yang paling kamu kagumi dari dirimu maupun dari orang lain. Diri ideal adalah dirimu yang sempurna di masa depan. Ia adalah gambaran pencapaian misi hidupmu. Ia adalah dirimu di masa depan
    saat misi hidupmu telah tercapai. Ia adalah sosok ideal dirimu sendiri. Bentuk ideal ini akan menuntun kamu dalam membentuk perilakumu.
    Orang-orang hebat yang ada selama ini, para pemimpin, dan orang-orang berkarakter biasanya memiliki nilai-nilai, visi-visi, dan bentuk-bentuk ideal yang sangat jelas. Mereka tahu benar siapa diri mereka dan apa yang mereka yakini. Mereka mematok standar yang sangat tinggi bagi diri mereka, dan mereka nggak main-main sama standar itu. Mereka adalah jenis orang-orang yang biasa dikagumi dan dijadikan anutan oleh orang lain. Dalam berinteraksi dengan orang lain, mereka akan selalu berusaha dengan sangat kerasa agar dapat tetap menjunjung tinggi nilai-nilai mereka.

    Self-Image
    Komponen kedua konsep diri adalah self-image atau citra diri. Citra diri mencakup bagaimana kamu saat ini memandang dirimu sendiri, memikirkan tentang dirimu sendiri, and menilai dirimu sendiri. Singkatnya, citra diri adalah apa yang kita pikirkan tentang diri kita. Sering kali ini juga disebut sebagai “inner mirror” atau cermin diri. Di sinilah kamu melihat ke dalam diri kamu.
    Citra diri menunjukkan bagaimana kamu membayangkan dirimu sendiri, dan menentukan
    bagaimana kamu akan bertingkah laku dalam satu situasi tertentu. Karena kekuatan citra diri inilah, perilaku kamu di luar dirimu akan selalu konsisten dengan gambaran yang terdapat di dalam dirimu.
    Penemuan citra diri yang dipelopori oleh Maxwell Maltz, seorang dokter ahli bedah, merupakan sebuah terobosan besar dalam memahami perilaku dan efektivitas manusia. Dengan cara memvisualisasikan dan membayangkan dirimu bertingkah laku dalam kapasitas terbaik kamu dalam situasi yang kamu hadapi, sebenarnya kamu sedang mengirimkan sebentuk pesan tertentu pada alam bawah sadarmu. Alam bawah sadarmu kemudian akan menerima pesan ini sebagai layaknya satu perintah, dan kemduain ia akan mengkoordinasikannya dengan pikiran, kata-kata, dan tindakan-tindakan kamu sehingga pikiran, kata-kata, dan tindakan-tindakan itu akan sejalan dengan pola yang konsisten dengan gambaran yang telah kamu buat.
    Semua perbaikan dalam hidupmu akan dimulai dari perbaikan gambaran mentalmu. Citra internalmu akan mempengaruhi berbagai emosi, perilaku, sikapmu, dan bahkan juga bagaimana orang lain berinteraksi denganmu. Pengembangan citra diri yang positif menjadi bagian yang sangat penting dalam mengubah cara berpikirmu dan kemudian dlaam mengubah hidupmu.

    Self-Esteem
    Komponen ketiga alias terakhir konsep diri adalah self-esteem atau harga diri. Ada yang menyebutnya sebagai harkat diri. Bagian ini adalah komponen emosional dalam kepribadianmu, dan faktor yang paling penting dalam menentukan bagaimana kamu berpikir, merasa, dan bertingkah laku. Tingkat harga dirimu menentukan banyak hal yang akan terjadi kepadamu dalam hidup ini.
    Harga diri adalah apa yang kita rasakan tentang diri kita. Kalimat yang paling tepat untuk mendefinisikan harga diri adalah harga diri adalah seberapa besar kamu menyukai diri kamu. Apakah kamu merasa dirimu berharga, berguna, dan bermanfaat? Apakah kamu bener-bener menyukai seseorang yang kamu temui di depan cermin setiap pagi –yaitu dirimu sendiri?
    Tingkat harga dirimu menentukan banyak hal yang terjadi pada dirimu dalam
    hidup ini. Semakin kamu menyukai dirimu, semakin baik kamu akan beraktivitas dalam bidang yang kamu tekuni. Semakin baik kemampuanmu dalam bidangmu itu, kamu
    akan semakin menyukai dirimu.
    Harga diri adalah inti reaktor kepribadianmu. Harga diri adalah sumber energi yang nentuin tingkat percaya dirimu dan antusiasmemu. Semakin kamu menyukai dirimu sendiri, kamu akan cenderung menentukan sasaran hidup yang lebih besar dan kamu cenderung bertahan lebih lama dalam memperjuangkan pencapaian sasaran tersebut. Orang-orang yang memiliki harga diri yang tinggi boleh dibilang “nyaris nggak terbendung”.
    Tingkat harga dirimu akan nentuin kualitas hubunganmu sama orang lain. Semakin kamu suka dan menghargai dirimu sendiri, kamu akan cenderung semakin menyukai dan menghormati orang lain sehingga mereka pun akan ngerasa lebih nyaman gaul sama kamu.
    Trus, besok kalo kamu dah gede, dah berkarir or punya bisnis, tingkat harga diri pribadimu akan jadi factor penentu yang penting apakah orang lain mau memperkerjakan kamu, atau mau bisnis sama kamu, atau beri kamu pinjaman modal, atau mau beli barang yang kamu jual.
    Semakin baik harga diri kamu, semakin baik pula kamu dalam bertindak sebagai seorang anggota masyarakat. Oh ya, tingkat harga diri ini juga berperan banyak lho waktu kamu udah nikah besok dan punya anak. Ortu yang punya harga diri tinggi akan membesarkan anak-anak yang juga punya harga diri tinggi.
    Anak-anak ini akan mengembangkan rasa percaya diri tinggi dan akan berhubungan dengan teman-temannya yang punya harga diri tinggi. Rumah tangga yang anggotanya punya harga diri tinggi biasanya penuh dengan cinta dan bahagia. Mau kan?
    Nah, itu dia tiga komponen konsep diri. Tiga komponen konsep diri itu saling berhubungan. Selanjutnya, kita bahas, yuk, hubungan ketiga komponen tersebut.

    Hubungan Antar Bagian
    Hubungan ketiga komponen konsep diri itu adalah sebagai berikut: tingkat harga dirimu ditentukan seberapa cocok citra diri kamu –yaitu kinerja dan perilakumu saat ini- dengan diri ideal kamu –yaitu gambaran tingkah lakumu jika berada dalam kondisi terbaik. Secara nggak sadar, kamu akan selalu membandingkan kinerja aktualmu dengan kinerja ideal yang kamu cita-citakan.
    Gampangnya begini. Ketika kamu lihat citra diri kamu mendekati diri idealmu, harga dirimu otomatis akan ikut naik. Setiap kamu merasa bahwa kamu sanggup menjalankan sesuatu dengan tingkat the best, kamu akan merasa sangat puas terhadap diri kamu. Pada saat itulah, harga dirimu melejit naik. Kamu merasa bahagia dan puas.
    Sebaliknya, saat kamu lihat citra diri kamu jauh dari diri idealmu, harga dirimu berkurang turun. Ketika kamu melakukan sesuatu yang nggak sesuai dengan gambaran diri idealmu atau tidak dapat mencapai apa yang menurutmu terbaik yang dapat kamu lakukan, harga dirimu otomatis akan merosot turun.
    Jika terdapat perbedaan yang besar antara orang seperti apa kamu pada saat tertentu dan gambaran ideal yang kamu harapkan banget dari dirimu, maka kamu akan nyesel sama dirimu sendiri. That’s why kamu sering ngerasa marah sama dirimu sendiri, ketika kamu tidak berhasil ngelakuin sesuatu, or bertingkah laku buruk ketika dihadapkan pada satu sikon. Diri idealmu secara terus-menerus ngingetin kamu bahwa kamu sebenarnya dapat menjadi orang yang lebih baik daripada yang kamu tunjukin sekarang.
    Itulah hubungan tiga komponen konsep diri. Mudah dipahami, kan?

    Penting: Bagian Inti Konsep Diri
    Para pakar psikologi saat ini sepakat bahwa harga diri or self-esteem kamu terletak pada inti self-concept dan kepribadianmu. Setiap perkembangan penting dalam bagian mana pun kepribadian atau kinerjamu akan meningkatkan self-esteem-mu. Hasilnya, kamu jadi makin suka sama dirimu sendiri. Dan kamu makin cepet berubah menjadi seseorang yang semakin mirip dengan diri idealmu.
    Kabar baiknya adalah adanya hubungan berbanding terbalik antara tingkat harga dirimu dan rasa takutmu akan kegagalan dan penolakan. Semakin kamu suka sama dirimu sendiri, semakin kecil rasa takutmu akan kegagalan. Semakin kamu suka dirimu, semakin kecil perhatianmu terhadap pendapat orang lain tentang dirimu, dan kamu akan menjadi semakin nggak takut sama kritik dari orang lain. Semakin kamu suka dirimu sendiri, semakin tinggi kecenderunganmu untuk mengambil keputusan lebih berdasarkan sasaran dan standar dirimu sendiri dan semakin tinggi ketidakpedulianmu terhadap apa yang orang lain pikir dan katakan tentang dirimu. Hebat nggak?

    Berpikir Strategis
    Setelah kamu tahu sama komponen-komponen konsep diri plus hubungan antar ketiga komponen itu, kamu sudah punya bekal untuk menjadi lebih baik. Insya Allah dari
    penjelasan tadi, kamu sudah bisa punya gambaran gimana cara untuk mempunyai konsep diri positif.
    Kiat inti untuk mempunyai konsep diri positif sebenarnya mudah, yaitu berpikir strategis.
    Gimana itu berpikir strategis? Langkah-langkahnya ada tiga. Mereka itu adalah:
    Pertama: Tentukan diri idealmu itu bagaimana. Trus, kamu harus selalu inget sama gambaran diri idealmu itu. Kamu perlu rutin membayangkan diri idealmu dan mengingatkanmu akan bagaimana dirimu yang kamu inginkan itu.
    Kedua: Kamu kudu punya pandangan yang sehat terhadap citra dirimu dan memotivasi dirimu untuk melakukan kebiasan-kebiasaan yang menjagamu agar fokus kepada diri idealmu.
    Ketiga: Kamu kudu buat strategi agar kamu dapat melakukan satu hal setiap hari yang membuat citra dirimu bergerak maju terus menuju diri idealmu. Langkah-langkah
    tersebut kudu terukur, bertanggung jawab, spesifik, tepat waktu, juga realistis. Jangan bikin tujuan yang luar biasa huebatnya yang malah nggak dapat kamu raih. Kamu kudu membuktikan pada dirimu sendiri bahwa kamu mampu menepati janji yang kamu buat bagi dirimu sendiri.

    Demikianlah modal sukses terdepan: konsep diri. Selanjutnya, terserah kamu bagaimana menindaklanjutinya. Siap untuk sukses? Positifkan konsep dirimu dengan ini!

    0 komentar:

    Posting Komentar

    koment :

     
    Copyright (c) 2011 Moslemblog's byAbu ilyas.